Bagikan:

JAKARTA - Tim asistensi Barekrim Polri memeriksa ponsel Brigadir Setyo Herlambang guna mengungkap misteri kematiannya. Sejauh ini, pengawal pribadi (walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya itu tewas diduga karena kelalaian saat membersihkan senjata api (senpi).

"Ya, HP juga, HP sedang diperiksa, sudah dalam proses. Ini menggunakan password ya. Nanti kita akan sampaikan," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dikutip, Rabu, 4 Oktober.

Tim penyidik, Pusinafis, dan Puslabfor disebut yang mendalami ponsel milik Brigadir Setyo Herlambang. Pendalaman alat komunikasi tersebut untuk mencari bukti yang dapat memperkuat dugaan soal kematiannya.

Selain itu, tim asistensi Bareskrim Polri juga telah memeriksa 14 saksi. Mereka mayoritas anggota Polri yang mengetahui kejadian tewasnya Brigadir Setyo Herlambang.

"Ada 13 anggota Polri dan 1 PHL. Sekali lagi ini masih dalam tahap penyelidikan," sebutnya

Sebelumnya, tim asistensi Bareskrim Polri juga rampung mendalami dua rekaman CCTV. Hasilnya, tak ditemukan orang lain yang masuk ke dalam kamar Brigadir Setyo Herlambang.

"Hasil analisa CCTV dari sebelum kejadian sampai terjadinya peristiwa kejadian tersebut dari CCTV tidak ada orang lain yang masuk," ungkap Ramadhan.

Kemudian, serangkaian tes sidik jari dan DNA juga dilakukan. Tujuannya sebagai bukti tambahan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kematian Brigadir Setyo Herlambang.

"(Tes) Sidik jari dan hasil DNA, DNA itu diambil di bagian magazine, kemudian senpi yanf ada di TKP. Di mana sedang dalam proses, hasil DNA tersebut untuk menguatkan dengan sidik jari yang ada di TKP. Nanti ini membutuhkan waktu 10-14 hari ke depan," kata Ramadhan.

Brigadir Setyo Herlambang ditemukan tewas di kamar pada rumah dinas kapolda Kaltara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat 22 September, sekitar pukul 13.10 Wita.

Hasil penyelidikan sementara, penyebab tewasnya Brigadir Setyo Herlambang karena lalai ketika membersihkan senjata api.