PKB Nilai Bisikan Jokowi ke Ganjar Tak Selalu Berarti Dukungan
Presiden Joko Widodo (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai bisikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke bakal Capres Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP tak selalu diartikan sebagai dukungan pencapresan.

Menurut Ketua DPP PKB Daniel Johan, bisikan itu lebih kepada diskusi di mana program pemerintahan Jokowi relevan dengan tema Rakernas PDIP yang bertajuk Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia.

"Saya rasa apa yang dilakukan presiden tidak harus selalu dikaitkan dengan dukungan. Ini lebih karena adanya tema kedaulatan pangan," ujar Daniel Johan kepada wartawan, Sabtu, 30 September.

Dari pesan Jokowi tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR itu mengatakan, siapapun nantinya yang akan menjadi presiden Indonesia maka penting untuk memprioritaskan dan mewujudkan kedaulatan pangan.

Sebab, kata Daniel, pertanian dan perikanan merupakan kekuatan Indonesia. Dia pun menunggu capres yang mampu mewujudkan keinginan Jokowi itu.

"Masa depan Indonesia terletak di bagaimana kita memajukan pertanian dan perikanan. Sehingga kita berharap presiden berikutnya bisa menunjukkan keberpihakan yang tegas dengan meningkatkan anggaran APBN untuk pertanian dan perikanan minimal 3 persen dari total APBN," kata Daniel.

"Kita lihat siapa calon presiden yang ada yang sanggup mewujudkan hal nyata ini," tambahnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku berbisik ke Ganjar meminta agar mantan gubernur Jawa Tengah itu langsung tancap gas menangani persoalan pangan jika terpilih sebagai presiden ke-8 RI nantinya.

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau. 'Pak nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan', nggak usah lama-lama, perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan kedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," kata Jokowi dalam sambutannya di Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September.

Jokowi mengaku ngeri dengan semua negara yang mengerem untuk mengekspor gandum, beras dan gulanya. Karena itu, dia meminta para calon pemimpin bangsa ke depan punya visi misi untuk menyelesaikan masalah pangan ini.

"Lima tahun ke depan, 10 tahun ke depan, memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detil, harus kita miliki dan saya yakin pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," kata Jokowi.