Bagikan:

YOGYAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan peristiwa tewasnya Brigadir HS, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara Irjen Daniel Aditya Jaya diusut jajarannya secara ilmiah.

"Tentunya saya perintahkan mereka untuk (pengusutan) betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena ini ada hal yang tidak terbantahkan tadi," kata Listyo Sigit Prabowo  di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta dilansir ANTARA, Jumat, 29 September.

Jika proses pengusutan sudah tuntas, Sigit meminta agar hasilnya segera disampaikan kepada publik.

Menurut Kapolri, sejak awal pihaknya menjamin kepolisian akan transparan dalam pengusutan peristiwa itu.

"Dengan peristiwa yang terjadi, saya menyampaikan dari awal bahwa Polri transparan," ucap dia.

Kapolri telah memerintahkan Bareskrim, Propam, hingga Kompolnas agar mengusut kasus itu secara cermat.

"Kemarin dari Bareskrim sudah turun, Propam turun, dan Kompolnas turun, tentunya semuanya sedang bekerja dan supaya cermat hasilnya," kata dia.

Brigadir HS, personel Polda Kaltara, ditemukan tewas di sebuah kamar di rumah dinas Kapolda Kaltara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat (22/9), sekitar pukul 13.10 Wita. Dugaan sementara, HS lalai saat membersihkan senjata api.

Sementara itu, Kapolda Kaltara Irjen Daniel Aditya Jaya mengatakan HS bertugas sebagai pengawal pribadinya dan bukan sebagai ajudan.

Tim gabungan dari Dirreskrimum, Propam, dan Dokkes Polda Kaltara masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kematian HS.

Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat menegaskan Brigpol HS meninggal dunia bukan karena bunuh diri.

"Bukan bunuh diri. Dugaan sementara, korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Budi.

Brigpol HS merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. Jenazah Brigpol HS akan dikebumikan di kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.