Jelang Sesi Tahunan AALCO Ke-61 di Bali, Yasonna Laoly Akan Bahas Isu Terkini di Bidang Hukum dan Ruang Siber
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly di Bali/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menjelaskan bahwa sesi tahunan AALCO ke-61 yang akan segera digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) akan menjadi momen besar bagi Indonesia untuk tampil di tingkat internasional.

“Sesuai arahan Presiden, Indonesia dalam hal ini Kemenkumham akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan AALCO ke-61 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15-20 Oktober 2023 dan diharapkan akan dibuka oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo,” ujar Yasonna, sebagaimana dikutip dari portal Dirjen AHU, Minggu siang, 28 September.

Untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, Yasonna menggelar rapat yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Pejabat di lingkungan Kemenkumham, perwakilan Pemerintah Provinsi Bali, Forkopimda Provinsi Bali, dan Kementerian/Lembaga yang terkait.

Yasonna menilai, AALCO merupakan forum konsultasi negara Asia-Afrika untuk menyamakan persepsi dan posisi dalam berbagai isu hukum guna memperoleh posisi bersama untuk disampaikan dalam berbagai pertemuan internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Yasonna juga menambahkan bahwa dalam sesi tahunan ke-61 kali ini, terdapat 5 agenda yang akan menjadi pembahasan dalam sidang, dimana salah satunya mendapatkan perhatian Indonesia khususnya dalam agenda hukum laut pada isu illegal fishing.

“Indonesia mengusulkan diangkatnya isu illegal fishing yang saat ini masih menjadi perdebatan dengan negara tetangga seperti Filipina dan Vietnam. Dengan dibahasnya isu illegal fishing dalam sesi tahunan ini, diharapkan ada kesamaan pandang mengenai illegal fishing agar dapat disepakati sebagai transnational organized crime,” tambahnya.

Sebagai tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan AALCO ke-61, Yasonna juga meminta Kementerian atau lembaga terkait yang hadir dalam rapat persiapan tersebut untuk dapat mendukung dan berpartisipasi baik dalam main events maupun side events yang telah disiapkan Indonesia untuk membahas isu terkini di bidang hukum dan ruang siber.

“Pemerintah Indonesia tengah mengusulkan membentukan Asset Recovery Forum bagi negara angota AALCO yang menjadi korban tindak pidana korupsi dan pencucian uang, yang diharapkan forum tersebut akan terdiri dari pihak-pihak yang berpengalaman dan kompeten dalam upaya perampasan aset yurisdiksi asing,” jelas Menkumham mengenai salah satu side events, Asset Recovery.

Selanjutnya, Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Cahyo R. Muzhar juga menekankan penyelenggaraan kegiatan besar ini membutuhkan kerjasama dari seluruh Kementerian/Lembaga yang terlibat, dan perlu dilakukan persiapan dengan matang. Hal ini dikarenakan pertemuan AALCO memiliki nilai strategis kerjasama hukum antarnegara di kawasan Asia-Afrika, dan AALCO memiliki peran penting dalam memajukan isu hukum yang relevan bagi kedua benua. Dirinya juga menilai, peran Indonesia sebagai tuan rumah AALCO juga dapat berkontribusi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kerjasama internasional.