JAKARTA - Tadi pagi, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terendam lagi. Meski hanya terendam beberapa jam lalu surut, tapi ini adalah kejadian kedua kali. Sebelumnya, rumah sakit ini terendam Minggu, 23 Februari, setelah hujan mengguyur Jakarta dalam waktu yang lama.
Yang hari ini mau ke RSCM, kalo ga mendesak banget mungkin siangan aja. Jalanan dan rumah sakitnya kebanjiran pic.twitter.com/JlZ1yNprfm
— dr. Shela Putri Sundawa (@oxfara) February 24, 2020
Kawasan elite ini tak pernah kebanjiran selama bertahun-tahun. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menduga, air yang masuk ke RSCM akibat bobroknya saluran air di bawah trotoar yang baru saja direvitalisasi Pemprov DKI. Dia menemukan, tak ada katup pembuka bak kontrol saluran air yang ada di sana.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho membantah dugaan ini. "RSCM terendam bukan akibat revitalisasi trotoar," kata Hari saat dihubungi VOI, Selasa, 25 Februari.
Kata Hari, RSCM tergenang karena sistem drainase internal mereka yang bermasalah dan perlu penyempurnaan. Sedangkan, banjir di depan RSCM, yakni jalan Diponegoro, terjadi karena meluapnnya kali Ciliwung Kota Lama.
"Sehingga, aliran air dari jalan menuju saluran tertahan. Sedimen, utilitas, sampah dan beberapa puing saluran yang tergegrasi juga menyebabkan genangan," jelas Hari.
"Untuk kawasan tersebut Dinas Bina Marga, Dinas Sumber Daya Air, dan jajaran Wali Kota Jakarta Pusat sudah melakukan pengurasan," tambah dia.
BACA JUGA:
Direktur RSCM Lies Dina Liastuti menyebut, sejumlah pelayanan terhambat akibat banjir ini, di antaranya Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan poliklinik. Tapi dua tempat itu sudah beroperasi lagi. Sementara, sejumlah fasilitas dan alat medis lainnya rusak akibat banjir tersebut.
Lies mengakui banjir ini terjadi karena drainase yang kurang lebar, serta jumlah pompa air yang belum maksimal. Karenanya, RSCM akan melakukan evaluasi dengan membuat master plan baru.
"Coba kami lakukan perencanaan kembali," kata Lies.