Banyak Dikeluhkan, Moeldoko Siapkan Beberapa Opsi Atasi Kemacetan di Pelabuhan Sanur
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko paparan permasalahan Kemacetan di Pelabuhan Sanur, Bali (Istimewa)

Bagikan:

DENPASAR -  Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, menegaskan persoalan kemacetan di sekitar Pelabuhan Sanur Denpasar, Bali, harus segera Diatasi, sebab sudah jauh dari perhitungan dan dikeluhkan masyarakat.

Seperti diketahui, kemacetan panjang sering terjadi di sekitar Pelabuhan Sanur akibat keterbatasan area naik-turun penumpang, dan lahan parkir di dalam pelabuhan.

Kondisi ini diperparah dengan maraknya parkir liar di sekitar pelabuhan. Kepadatan dan antrean kendaraan hingga jalan raya terjadi pada pagi dan sore hari, terutama pada jam-jam keberangkatan dan kedatangan kapal.

“Masalah ini sudah sangat mengganggu dan dikeluhkan masyarakat sehingga perlu solusi segera, apalagi jumlah penumpang diproyeksikan akan terus meningkat,” tegas Moeldoko saat mengunjungi Pelabuhan Sanur, Jumat 22 September.

Menurutnya penyelesaian persoalan kemacetan di sekitar Pelabuhan Sanur bisa diselesaikan dengan beberapa cara. Pertama, melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di dalam dan di luar pelabuhan, serta menyiagakan petugas pada jam-jam krusial agar sirkulasi naik-turun mobil bisa lebih cepat.

Kedua, sambung Moeldoko, menambah areal parkir di dalam pelabuhan. Salah satunya dengan membangun gedung parkir bersusun.

“Dengan sempitnya lahan, bisa dengan cara itu (gedung parkir bersusun). Bisa juga kolaborasi dengan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, menyiapkan angkutan umum seperti shuttle atau feeder bus untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dari dan menuju pelabuhan.

“KSP siap membantu mencarikan solusi, termasuk mengoordinasikan kebutuhan dukungan antara Kemenhub dan pemerintah daerah,” ujar Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini menyampaikan, pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan Sanur merupakan representasi wajah pariwisata Indonesia di Internasional. Untuk itu, pengelolaannya harus dilakukan secara kolaboratif antara daerah dan pusat.

Sehingga tujuan pembangunan dan pengoperasian salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini benar-benar tercapai, yakni mensejahterakan masyarakat.

“Saya pastikan tujuan PSN ini (pelabuhan sanur) untuk menyejahterakan, bukan menyengsarakan. Dan kehadiran KSP untuk memastikan PSN benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Pelabuhan Sanur merupakan satu dari 161 Proyek Strategis Nasional (PSN). Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 November 2022, pelabuhan yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektare ini telah melayani 2,7 juta penumpang, atau 8.000 hingga 10.000 penumpang per hari.

Angka ini diperkirakan terus meningkat seiring dengan pulihnya pariwisata Bali pasca pandemi COVID19. 

Terkait