Hindari Kecurangan Pemilu, Kepolisian dan Lembaga Swasta Punya Cara Mengantisipasi Perpecahan
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA - Jelang perhelatan pemilu 2024 mendatang, Polres Metro Jakarta Pusat mengaku telah siap mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi pada kontestasi politik termasuk soal pelanggaran pemilu dan pelanggaran pidana.

"Kami di Jakarta Pusat punya tagar pesta demokrasi harus happy, pesta demokrasi harus riang gembira tidak boleh ada perpecahan di dalamnya," kata Kombes Komarudin kepada VOI, Selasa, 19 September.

Sejumlah pihak berpendapat bahwa dengan adanya kecepatan penghitungan hasil pencoblosan bisa meminimalisir adanya kecurangan yang berpotensi menimbulkan kericuhan.

Senada dengan apa yang diucapkan Kapolres, untuk menghindari kerusuhan dan kecurangan saat perhitungan suara pemilu 2024 pasca pencoblosan, Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) bakal merilis hasil perhitungan suara dengan cepat dan akurat melalui situs jagatps. Pengumuman hasil pemilu itu akan dirilis dalam waktu 3 hari setelah pencoblosan.

Sekretaris Umum Aldera, Valentina Sagala mengatakan, melalui sistem berbasis informasi dan teknologi, pihaknya dapat memastikan terkait pengumpulan, input data verifikasi, rekapitulasi dan pengumuman hasil penghitungan pemilu.

"Kami optimis bisa melakukan (perhitungan suara pemilu) dalam waktu 3 hari setelah pencoblosan," kata Valentina Sagala kepada wartawan di Jakarta Pusat, Senin, 18 September.

"Saat ini kami mengetahui bahwa terdaftar di KPU ada 823.200 TPS, kami berharap di tiap TPS akan ada 2 relawan Aldera yang akan menjadi juru catat untuk meng-upload, memfoto upload dari C1-Plano dan juga mencatatkan perhitungan yang ada pada hari pencoblosan. Sistem kami akan bekerja untuk memastikan dalam waktu 3 hari setelah pencoblosan, kita akan mengumumkan pemenang Pemilu 2024," ujarnya.

"Sistem aplikasi atau sistem berbasis informasi dan teknologi diharapkan dapat mempercepat proses untuk penghitungan rekapitulasi pemilu," imbuhnya.

Nantinya pada pelaksanaannya, Aldera akan menugaskan 2 orang relawan dan juru catat di 823.200 TPS yang ada di seluruh Indonesia. Dua orang relawan dan juru catat yang sudah mengikuti pelatihan itu, nantinya akan meng-upload hasil pemilihan di tiap TPS melalui aplikasi tersebut.

"Kita akan merekrut sebanyak 1.646.400 orang relawan sekaligus juru catat. Sistem kami juga akan bekerja dalam maksimal 3 hari untuk mengumumkan hasil pemilu," katanya.