JAKARTA - Badan Antariksa Malaysia (MYSA) mengembangkan pedoman studi kelayakan pengembangan lokasi peluncuran luar angkasa.
Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia Chang Lin Kang dalam pernyataan media, mengatakan sebagai upaya menjajaki peluang ekonomi baru, Kementeriannya melalui MYSA sedang mengembangkan pedoman studi kelayakan pengembangan lokasi peluncuran ke luar angkasa.
Dilansir ANTARA, Kamis, 14 September, Lin Kang menilai Malaysia memiliki potensi besar untuk terlibat dalam pengembangan fasilitas peluncuran luar angkasa.
Jika diwujudkan, dia berpandangan fasilitas itu menjadi yang ke-16 di dunia dan menjadikan Malaysia sebagai negara kesembilan yang memiliki fasilitas tersebut.
Letak geografis Malaysia yang unik dekat Khatulistiwa memberikan keuntungan mengembangkan layanan fasilitas peluncuran dengan biaya operasional yang jauh lebih kompetitif, ujar dia.
Sejauh ini MYSA sedang mengadakan sesi perjanjian dengan beberapa pihak dan industri yang berminat mengembangkan fasilitas tersebut.
BACA JUGA:
Keterlibatan pemerintah dalam industri ini diperkirakan akan mengembangkan ekonomi antariksa dengan nilai 10 miliar ringgit Malaysia (Rp32,8 triliun) pada 2030, selain pertumbuhan 500 start up teknologi antariksa, yang selanjutnya menciptakan 5.000 lapangan kerja.
Malaysia juga sedang menyusun Program Nasional Pengembangan Satelit Penginderaan Jauh (PSPJN) melalui strategi kemitraan publik dan swasta yang diharapkan dimulai pada 2026.
Program tersebut, menurut dia, penting untuk menjamin kelangsungan kepemilikan data strategis negara yang juga mendukung efektivitas operasional 50 paket sistem aplikasi yang telah dikembangkan MYSA.