PROBOLINGGO- Kebakaran yang dipicu oleh flare foto prewedding di Gunung Bromo masih terus berlanjut hingga hari keenam. Kebakaran pun meluas malah menciptakan tornado api di sekitar kebakaran.
Dari rekaman video amatir relawan, sempat terjadi tornado api di lokasi kebakaran. Keadaan itu membuat kebakaran di Gunung Bromo makin meluas dan membuat takut relawan.
Kebakaran yang meluas tersebut berdampak pada penutupan jalur menuju kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak Minggu malam hingga waktu yang belum ditentukan. Penutupan tersebut diberlakukan untuk seluruh pintu masuk kawasan TNBTS mulai dari Probolinggo, Lumajang, Malang, dan Pasuruan.
Sementara itu, Pemprov Jatim mulai mengerahkan helikopter Super Puma yang membawa water bombing untuk membantu memadamkan api. Pemadaman dengan heli ini menumbuhkan harapan baru dan semangat bagi relawan.
Sejauh ini, belum ada data terbaru berapa luas lahan yang sudah terbakar akibat flare prewedding ini. Kasi Wilayah 1 TNBTS, Bambang Suryanto mengatakan pihaknya belum bisa memastikan berapa luasan lahan yang terbakar.
“Total luasan lahan belum rilis, ini masih berlangsung kegiatan pemadamannya,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin 11 September.
Bambang mengakui proses pemadaman terkendala cuaca kemarau dan kontur kawasan di Bromo yang berbukit.
"Kendalanya kondisi geografis Bromo yang berbukit dan tebing sehingga hal itu yang menyulitkan kami dalam melakukan pemadaman,” ujarnya.
Upaya pemadaman dengan helikopter ini pun sempat menemui kendala, yaitu jarak pandang yang terbatas lantaran tertutup kabut.
BACA JUGA:
Akibatnya, pemadaman ini ditunda setelah tiga kali penyiraman. Meski demikian, tim gabungan masih terus berupaya memadamkan kebakaran secara manual.
“Saat ini sejumlah pihak sudah terlibat dalam melakukan pemadaman ini untuk mempercepat pemadaman,” kata Bambang.