Bagikan:

JAKARTA - Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman optimis target invetasi pada kuartal-I 2020 akan capai angka Rp250 triliun dari target total sebesar Rp886 triliun. Sementara untuk 2024, BKPM targetkan 50 persen investasi masuk di luar pulau Jawa.

"Kita yakin bisa sampai situ. Saat ini sudah sampai Rp200 triliunan, lagi diperhitungkan angka pastinya dari unit pengendalian pelaksanaan," ucapnya, saat ditemui dalam acara economic forum, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 24 Februari.

Ikmal menjelaskan, selama ini terdapat rencana investasi yang mangkrak karena masih banyak regulasi yang belum memenuhi kebutuhan di lapangan. Masih banyak wilayah abu-abu yang belum sepenuhnya diatur sehingga celah-celah ini dimanfaatkan oleh oknum untuk memperlambatnya proses perizinan demi kepentingan pribadi.

Atas dasar itu, Ikmal mengatakan, salah satu yang akan dilakukan BKPM untuk mengejar target investasi yakni jemput bola dalam mencairkan masalah.

"Sudah banyak, kuartal kemaren Lotte Chemical. Di kuartal-I Nestle, memang kita fokus yang besar. Tapi yang menengah juga kita tetap dijalankan, karena ini akan menjadi semacam benchmarking untuk investasi yang lain," ucapnya.

Ikmal mengatakan, sambil menunggu Ominbus Law disahkan, untuk menggenjot investasi, masih akan menggunakan Inpres nomor 7 tahun 2019 di mana aturan itu memberikan kewenangan bagi kementerian atau lembaga pada BKPM.

"Nah ini kan pemberian ini memberikan daya tarik bagi investor untuk berinvestasi karena kemudahan perizinan. Tapi dengan omnibus law ada penyesuaian, tapi kewenangan yang ada tetap dilaksanakan. Nah inilah yang bakal menarik investor," ucapnya.

"Kalau tadi kita bergantung masalah konsumsi kebanyakan, 30 persen dari investasi yang lain sisanya. Yang dari investasi ini nantinya akan memberikan pendapatan kepada negara akan memberikan kesempatan kerja, mereka ada pendapatan, nanti dibuat konsumsi jadi nanti dia berputar terus. Jadi kita tidak bisa bilang investasi dulu baru konsumsi ini berputar bolak-balik," lanjutnya.

Taget Investasi 50 Persen di Luar Jawa 2024

BKPM, kata Ikmal, berharap adanya Omnibus Law akan meniadakan investasi mangkrak di Indonesia yang masih banyak terjadi saat ini. Investasi yang masuk ke luar Jawa pada tahun 2024 ditargetkan lebih dari 50 persen. Pemerintah berharap investasi yang masuk ke Indonesia menyebar secara lebih berkualitas.

"Kita berharap lebih dari 50 persen investasi yang masuk pada 2024, akan tersebar di luar Jawa. Ini tentu saja membutuhkan kebijakan yang dibutuhkan seperti menyiapkan infrastruktur pendukung," katanya.

Menurut Ikmal, Omnibus Law diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi hambatan bagi para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia. Dari 174 pasal dalam Omnibus Law RUU Ciptaker, sebanyak 86,5 persen memang terkait investasi.

"Termasuk investasi untuk UMKM," ucapnya.

Ikmal menjelaskan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4 persen sampai 6 persen pada kurun waktu 2020-2024, itu dibutuhkan investasi yang masuk mencapai Rp5.800 triliun.

"Kita berharap Omnibus Law ini bisa membantu daya saing kita menarik investasi dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN," tuturnya.