JAKARTA - Uskup Agung Myanmar Kardinal Charles Maung Bo mendesak militer Myanmar untuk membebaskan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint dan tahanan lainnya secepat mungkin.
Ini dikatakan Uskup Agung Myanmar dalam pesan resmi yang ditujukan kepada seluruh rakyat Myanmar, termasuk kalangan militer dan komunitas internasional.
Dalam pesan tersebut, Uskup Agung Myanmar meminta militer Myanmar untuk menghormati hak-hak para pemimpin yang ditahan, sesuai dengan janji demokrasi yang dikatakan oleh pihak militer.
“Anda (militer) menjanjikan demokrasi, mulailah dengan melepaskannya. (Dunia) akan memahami Anda,” katanya, melansir The Irrawaddy.
Dalam pesan tersebut, Uskup Agung Myanmar juga menyinggung masalah Pemilu demokratis yang dijanjikan oleh militer Myanmar. Menurutnya, masyarakat Myanmar sudah lelah dengan janji kosong dan tidak akan pernah menerima janji palsu
“Bagaimana Anda akan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang kami? Mereka akan percaya hanya jika kata-kata diimbangi dengan tindakan yang tulus,” tutup Kardinal Charles Maung Bo.
Dia menekankan bahwa para pemimpin militer harus memahami kesedihan dan kekecewaan rakyat dan mendesak Tatmadaw, militer Myanmar, untuk tidak melakukan kekerasan terhadap rakyat.
“Sekali lagi saya memohon kepada Anda, perlakukan mereka dengan penuh martabat dan damai,” katanya.
BACA JUGA:
Pesan ini dikeluarkan oleh Kardinal Charles Maung Bo, setelah menerima kedatangan Komandan Militer Wilayah Yangon di kediaman resmi Uskup Agung Myanmar di pusat Kota Yangon. Tidak ada rincian dari pertemuan selama 15 menit tersebut.