Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baru-baru ini. Pertemuan itu disebut membahas beberapa hal, termasuk pembangunan monumen Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

“Dibahas tentang pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno. Pak Ridwan Kamil telah menggelorakan bagaimana perjuangan Bung Karno di Kota Bandung melalui pembentukan PNI pada 4 Juli 1927, kemudian monumen ketika Bung Karno ditahan di penjara di Banceuy,” kata Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 September.

Meski begitu, Hasto mengaku beberapa kali tak berada dalam ruangan karena harus melakukan beberapa hal. Sehingga, ia tak mau secara rinci menjelaskan ada tidaknya pembahasan soal cawapres.

Dia hanya memberikan pujian terhadap Ridwan Kamil atau Kang Emil yang dinilainya sebagai pemimpin yang sadar sejarah.

“Kami memberikan apresiasi tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap Jas Merah atas perjuangan Bung Karno sebagai Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia,” jelasnya.

Sementara terkait peluang Emil mendampingi Ganjar sebagai calon wakil presiden, Hasto bilang keputusannya berada di tangan partai pendukung yaitu PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo. Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nantinya juga akan diminta memberi masukan.

Megawati, sambung Hasto, bakal berdiskusi dengan Presiden Jokowi. Adapun nama calon wakil yang mendampingi Ganjar kini mengerucut menjadi lima yaitu Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Nah, sehingga nama-nama yang dipersepsikan positif oleh rakyat tentu saja PDI Perjuangan melakukan proaktif melakukan kajian secara mendalam terhadap nama-nama tersebut,” pungkasnya.