GARUT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Garut menyampaikan peristiwa kebakaran hutan di Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, berhasil dipadamkan.
"Sudah padam semalam sekitar pukul 22.00 WIB. Kami juga sudah melakukan investigasi," kata Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah V Garut Dodi Arisandi dilansir ANTARA, Jumat, 8 September..
Ia menuturkan kebakaran hutan di Gunung Guntur diketahui Kamis (7/9) siang, kemudian sejumlah petugas dari instansi terkait dan masyarakat sukarelawan berupaya memadamkan kobaran api hingga akhirnya bisa dipadamkan Kamis menjelang tengah malam.
Hasil perhitungan sementara luas lahan hutan yang terbakar, kata dia, sekitar 59,24 hektare dengan jenis tanaman yang terbakar yakni alang-alang, kaliandra, dan beberapa pohon pinus.
"Perhitungan itu dipastikan di dalam kawasan, yang kami itu ada di dalam kawasan, tidak berikut yang di luar kawasan," katanya.
Ia menyampaikan kebakaran hutan itu jauh dari pemukiman rumah warga, dan bukan di jalur pendakian gunung.
Kebakaran itu, kata dia, sudah beberapa kali terjadi, dan kebakaran kali ini dinilai lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
"Ini kejadian besar pertama, sebelumnya juga sudah terjadi, tapi relatif kecil," katanya.
BACA JUGA:
Kebakaran hutan pada musim kemarau sudah dilakukan antisipasi dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan petugas gabungan dan juga menerjunkan komunitas dari Masyarakat Peduli Api (MPA).
Sejumlah peralatan pemadaman, kata dia, sudah disiapkan seperti alat jet shooter alat pemadam lainnya untuk memudahkan proses pemadaman api di kawasan hutan.
"Kita menggunakan jet shooter dan alat-alat pemadam lainnya," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh menambahkan, kondisi api di hutan terpantau sudah terkendali dan tidak terus meluas.
Meski begitu, kata dia, jajarannya bersama sukarelawan lain tetap siaga mengawasi kawasan hutan yang terbakar, jika ada kebakaran lagi, petugas siap melakukan pemadaman.
"Api sudah menurun, kami terus pantau di sana, kami lihat perkembangan lebih lanjut, kami juga akan koordinasi dengan Damkar untuk 'standby' di sana," kata Aah.