Bagikan:

DENPASAR - Kasat Reskrim Polres Gianyar, Bali, AKP Ario Seno Wimoko memastikan akan ada tersangka dalam kasus tragedi lift maut di Ayuterra Resort Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

Namun, penetapan tersangka masih menunggu keterangan dari sejumlah ahli.

"Kelalaian itu juga salah satu termasuk perbuatan pidana. Karena ini, sudah ada lima korban jiwa, otomatis pasti akan ada yang bertanggung jawab. Siapa yang bertanggungjawab? itu nanti ditentukan melalui keterangan saksi ahli. Pasti akan bertanggungjawab dan pasti akan ada tersangka karena dari awal LP (Laporan Polisi), kita juga sudah langsung penyidikan bukan penyelidikan lagi," kata AKP Seno, Kamis, 7 September.

Hingga saat ini sudah ada 13 saksi yang dimintai keterangan dari pihak Ayuterra Resort.

Sedangkan ahli yang dimintai pendapat terkait unsur pidana berasal dari Universitas Udayana Bali hingga Kementerian Tenaga Kerja.

"Yang kita lakukan sekarang, kita melakukan surat undangan kepada saksi-saksi ahli terkait untuk kita mintai keterangan. Yang pertama dari laboratorium forensik untuk menemukan penyebabnya, lalu kedua saksi yang kita mintai keterangan adalah Kementerian Tenaga Kerja, bidang K3. Di Jakarta," ujarnya.

Selain itu, kepolisian menurut AKP Seno masih menunggu hasil dari Labfor Polda Bali.

“Itu kan tidak bisa diburu-buru kalau semua keterangan sudah klop, sudah lengkap baru kita gelarkan kasusnya," jelasnya.

Polisi menduga salah satu penyebab lift jatuh di Ayuterra Resort Ubud, Gianyar, Bali, karena adanya pengurangan tali sling baja.

"Sebenarnya memang salah satu penyebab itu jatuh ke bawah karena tali sling-nya putus. Ini kita harus pisahkan, jadi alangkah baiknya tali sling itu ada dua. Atau bisa lebih, lebih bagus lagi. Karena kalau satu putus ada backup, kan seperti itu," kata AKP Ario Seno, Selasa, 5 Sep

Polisi menyebut awalnya terdapat 3 tali sling lift di Ayuterra Resort Ubud. Tapi pada Maret 2023, tali sling dikurangi menjadi satu.

"Kalau kita bilang tali itu bisa mengangkut beban 500 kilogram, 1 ton itu kan harusnya lebih dari cukup. Tetapi kalau cuma satu (tali sling ) kan tidak ada backup kalau sampai itu putus. Namanya tali kan sekuat apa pun bisa putus," imbuhnya.

Ditemukan juga fakta soal ketiadaan rem darurat pada lift Ayuterra Resort Ubud. Kecelakaan ini disebut menjadi fatal.

"Rem darurat bisa dikatakan tidak ada. Hanya ada rem tapi sesuai keterangan teknis gunanya adalah untuk memperlambat. Ternyata memperlambat juga tidak. (Remnya saya) tidak terlalu tahu istilahnya. (Itu rem) di dalam roda lift, itu tidak berfungsi makanya seperti yang terlihat di video, di situ terjun ke bawah," ujarnya.