135 Unit Truk Masih Berada di Dalam Kapal Terbakar di Pelabuhan Indah Kiat Cilegon
Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Berkah I terbakar di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Kota Cilegon, Banten, Rabu (6/9/2023). (ANTARA)

Bagikan:

CILEGON - Sebanyak 135 unit truk masih berada di kapal Mutiara Berkah 1 yang terbakar di Pelabuhan Indah Kiat, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, Rabu kemarin.

Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin menyebutkan, dari data manifest penumpang yang ia dapatkan, terdapat 135 truk yang berada di dalam kapal Mutiara Berkah 1. Dia menyampaikan bahwa sejumlah penumpang yang sebelumnya berada di dalam kapal kini sudah dievakuasi ke luar area pelabuhan.

“Evakuasi semuanya sampai dengan saat ini berdasarkan manifest ada 135 truk yang berada di atas kapal. Sampai saat ini untuk penumpang sudah berhasil kita evakuasi ke luar (Pelabuhan Indah Kiat),” kaya Dedi Komarudin dalam keteranganya.

Sejumlah penumpang kapal mencoba menyelamatkan diri dari kobaran api yang telah membakar bagian badan kapal. Sejumlah penumpang terlihat berdesak-desakan turun dari kapal dengan menggunakan crane tanpa pengaman.

Tebalnya kepulan asap yang berasal dari kebakaran di dek membuat sejumlah penumpang yang berhasil keluar mengalami sesak napas karena terlalu lama menghirup asap tebal dari dalam kapal. Petugas pun mengevakuasi para korban ke tempat yang lebih aman.

Besarnya api yang membakar kapal membuat petugas gabungan harus menerjunkan sejumlah unit kendaraan pemadam kebakaran. Selain melalui darat, upaya pemadaman juga dilakukan dari tengah laut oleh petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) KSOP Kelas 1 Banten.

“Sementara masih kita tangani. Kemudian penambahan (pemadaman) dari sisi darat karena kapal sedang posisi sandar di dermaga kemudian ada penanganan pemadaman dari sisi laut menggunakan tag boat,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi terkait penyebab insiden kebakaran, Dedi Komarudin masih belum bisa memastikan sumber api. "Masih diselidiki. Yang sekarang kita utamakan adalah pemadaman dulu,” paparnya.