Bagikan:

TRENGGALEK - Pihak Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sejauh ini masih terus memantau sambil menunggu informasi resmi kabar meninggalnya seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Trenggalek di Taiwan, dalam satu insiden tawuran antarperguruan silat di negeri ginseng itu.

"Iya, kami masih menunggu kabar lebih lanjut dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disperinaker Trenggalek, Pujianto dilansir ANTARA, Selasa, 5 September.

Dia memastikan, informasi resmi belum diterima. Kendati kabar informasi itu santer beredar seiring konfirmasi antar-PMI yang sampai ke pihak keluarga, kerabat maupun sesama keluarga PMI di Trenggalek.

"Jadi kami belum bisa memastikan apakah itu warga Trenggalek atau bukan, sebab kita belum dapat informasi resmi dari BP2MI," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BP2MI menyikapi adanya pemberitaan dan kabar santer di media sosial soal PMI asal Trenggalek itu.

Namun dari informasi nonresmi yang dia dapatkan, Pujianto tidak membantah PMI meninggal akibat tawuran yang dimaksud merupakan warga Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo.

Termasuk kepastian soal korban kritis yang tengah jalani perawatan yang dikabarkan juga kerabat PMI yang meninggal tersebut.

"Memang kabar itu sudah beredar luas di media sosial. Namun kita belum dapat informasi resmi, ketika saya konfirmasi ke UPT perlindungan tenaga kerja di provinsi itu belum ada informasi resmi juga. Alurnya nanti KDEI Taiwan ke BP2MI baru ke kami," katanya.

Jika kabar tersebut terbukti benar, ia memastikan pihaknya akan segera mengambil langkah usai mendapatkan kepastian melalui surat resmi, yaitu membantu memfasilitasi kepulangan jenazah tersebut bersama BP2MI dan agensi tempat korban berangkat.

Berkaca dari pemberian fasilitas-fasilitas pemulangan jenazah soal lain yang sudah dilakukan, rata-rata waktu yang dibutuhkan kurang lebih sekitar dua minggu.

Namun pihaknya berharap kabar itu tidak benar.

"Ini katanya BP2MI, masih ditangani polisi sana. Soal jumlah, katanya satu meninggal satu lagi kritis. Soal PMI asal Trenggalek atau bukan itu masih simpang siur. Jadi saya tidak berani berbicara terlalu jauh sebelum ada informasi resmi, karena katanya soal tawuran antar kelompok tertentu sehingga sensitif. Jangan sampai Trenggalek yang sudah ayem bergejolak," demikian Pujianto.