JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menekankan tiga hal penting untuk memperkuat budaya toleransi demi menjaga kebhinekaan masyarakat.
"Pertama, penghormatan terhadap perbedaan akan menjadi modalitas persatuan kokoh, tangguh, dan bermartabat, untuk berkarya secara inovatif dan produktif," katanya saat membuka acara Jakarta Plurilateral Dialogue (JPD) 2023 di Jakarta dilansir ANTARA, Selasa, 29 Agustus.
Budaya toleransi yang kuat, kata Menko Muhadjir, menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Kebinekaan, sambungnya, merupakan salah satu DNA Indonesia yang menjadi dasar berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Budaya toleransi akan kebhinekaan menjadi modal kuat yang membawa Indonesia menjadi lebih maju," ujarnya.
Kedua, lanjutnya, budaya toleransi harus dibangun atas kerja sama pemerintah dan semua elemen masyarakat.
Berbagai inisiatif, sambungnya, baik yang berasal dari kebijakan pemerintah maupun swadaya masyarakat harus saling melengkapi dan menguatkan posisi Indonesia sebagai negara yang damai dan toleran.
"Tokoh-tokoh agama, akademisi, media, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), memainkan peran masing-masing untuk memajukan budaya toleransi ini," ujarnya.
Ketiga, kata Menko Muhadjir, semua negara perlu bekerja sama secara konstruktif untuk dapat membangun budaya toleransi.
BACA JUGA:
Berbagai inisiatif dan praktek terbaik, kata dia, perlu disebarluaskan sehingga dapat menjadi sumbangsih Indonesia dalam menguatkan budaya toleransi di tingkat internasional.
"Saya juga meyakini di tingkat internasional banyak inisiatif dan praktik baik lainnya yang bisa diambil hikmahnya dan dipelajari," tutur Menko Muhadjir.
Karena itu Menko PMK Muhadjir Effendy berharap seluruh peserta yang hadir dalam acara JPD 2023 dapat saling belajar, mengabarkan, dan menyebarluaskan inisiatif dan praktik terbaik yang sudah dilakukannya masing-masing, serta dapat bekerja sama dengan berbagai negara di berbagai kawasan untuk memajukan toleransi dan moderasi beragama secara global.