Bagikan:

JAKARTA - Warga terdampak kebakaran di Jalan Gang Kober, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat bersitegang dengan petugas pemadam kebakaran yang terus berupaya melakukan pemadaman api.

Warga kesal karena pasokan air dari mobil tangki pemadam cepat habis dan kurangnya kesiapan pasokan air. Sementara kobaran api terus membesar lantaran kencangnya hembusan angin di kawasan tersebut.

"Kurang pasokan air, semua air kurang. Api terus membesar. Penyebab kurang tahu," kata Dimas, salah satu warga setempat kepada wartawan, Rabu, 23 Agustus, malam.

Proses pemadaman api diwarnai dengan suasana tegang hingga ricuh di kawasan pusat kota tersebut. Terlihat, banyak dari warga sekitar yang ikut mengambil alih tugas para pemadam kebakaran. Mereka, nampak berebut selang air hingga menyebabkan cekcok.

Petugas yang kewalahan kerap mendapatkan caci maki dari warga sekitar, terdengar suara cacian hingga celaan terdengar nyaring di tengah kekhawatiran.

"Woi bisa kerja gak woi, amatiran ini pemadam," kata warga lainnya.

Dampak dari kericuhan itu, proses pemadaman api semakin tak fokus. Awalnya, api yang mulanya sempat teratasi, kini justru kembali berkobar meluluhlantakkan kawasan tersebut.

Sementara akses menuju lokasi kebakaran yang berada di dalam gang sempit juga menyulitkan petugas pemadam kebakaran. Tentu, warga yang ikut campur juga membuat prosesi pemadaman kian tersendat.

Meski begitu, petugas damkar nampak terus berjibaku memadamkan api, lokasi yang strategis juga membuat sebagian instansi di dalam Pemkot ikut melakukan penanganan.

Suara tangis, risau, hingga dering telpon terus terdengar beriringan di dalam kawasan orang nomor satu di Jakarta Pusat.

Sebelumnya diberitakan, permukiman warga di Jalan Gang Kober, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat hangus terbakar pada Rabu, 23 Agustus. Api mulai berkobar sekitar pukul 20.20 WIB.

"Kita kerahkan 12 unit mobil pemadam kebakaran dengan 36 personel ke lokasi kebakaran. Proses pemadaman masih dilakukan," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal kepada wartawan, Rabu, 23 Agustus.