Bagikan:

JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD buka suara terkait penangkapan tersangka teroris Dananjaya Erbening alias DE yang merupakan karyawan BUMN PT KAI pemilik 16 senjata api (senpi).

Mahfud mengatakan, pihaknya sudah melakukan penindakan terhadap jaringan terorisme di Indonesia. Namun, dia mengaku belum mengetahui dari mana asal pendanaannya.

"Tentu terorismenya kita tindak. Kan sudah kita tangkap terornya dan seluruh jaringannya mulai dicari. Nah kalau soal dananya nanti nunggu BPK dulu dong. Apakah itu dana negara atau dana masyarakat yang disalurkan ke itu. Saya ndak mengikuti kalau soal dana itu," ujar Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Agustus.

Mahfud menegaskan, pemerintah sudah melakukan mitigasi terhadap tindak terorisme, hingga menyasar ke lembaga-lembaga pemerintahan. Namun kenyataannya masih kebobolan.

"Kan sudah lama sebenarnya, sejak awal pemerintahan ini kita sudah mengumumkan banyak sekali di BUMN itu terpapar. Di ASN juga banyak yang terpapar. Oleh sebab itu pemerintah menyiapkan langkah-langkah tapi masih ada jebol yang satu kaya gitu kan, diperbaiki lagi," jelas Mahfud.

Mahfud menyebut, BUMN sudah kebobolan mengawasi para karyawannya, utamanya dalam hal ideologi.

"Ya mungkin saja, dari sudut ideologis ya. Mungkin kalau profesionalitas pengelolaan mungkin bagus tapi mungkin dari sudut ideologis kenyataannya kebobolan," sebutnya.

Meski begitu, Mahfud tak tahu menahu jika BUMN, khususnya PT KAI masih kebobolan meski sudah bekerja sama dengan BNPT.

"Ya ndak tau, tanya kesana dong. Lah kok tanya ke saya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga oknum anggota Polri ditangkap karena diduga pemasok peluru dan senjata api (senpi) kepada karyawan KAI berinisial DE sekaligus tersangka terorisme. Satu di antaranya merupakan anggota Polda Metro Jaya.