JAKARTA - PPP mengklaim tak punya niatan untuk meninggalkan PDI Perjuangan (PDIP) meski Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
"Sampai saat ini tidak ada kepikiran dari PPP untuk meninggalkan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan, yang sudah menetapkan Pak Ganjar," ujar juru bicara DPP PPP Achmad Baidowi, Selasa, 15 Agustus.
Hal ini, kata pria yang akrab disapa Awiek itu, untuk mempertegas sikap PPP sebagaimana keputusan Rapimnas V yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Sementara keputusan Rapimnas VI merekomendasikan Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Ganjar.
Tapi Ketua DPP PPP itu menjelaskan dua putusan itu berbeda. Menurut Awiek, dukungan PPP tidak akan berubah hanya karena Sandi tidak dapat menjadi cawapres Ganjar.
"Jadi ada dua hal yang berbeda. Tidak serta merta kita berubah begitu saja, ada mekanismenya. Keputusan Rapimnas itu hanya bisa dianulir oleh Rapimnas. Sampai saat ini belum ada agenda menggelar Rapimnas, jadi kita tetap fokus pemenangan Pak Ganjar," kata Awiek.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan PPP bila hengkang dari koalisi jika ngotot mendorong Sandiaga Uno menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Menurut Basarah, koalisi yang dibangun PDIP atas dasar kesukarelaan, bukan atas dasar paksaan.
"Monggo, lagi-lagi kan bagi PDI Perjuangan kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan. Harus kesukarelaan tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman, dan lain sebagainya," ujar Basarah, Senin 14 Agustus.
Basarah berharap partai pendukung Ganjar Pranowo bersabar soal nama cawapres. Menurut dia, semua nama bakal cawapres yang muncul ke publik maupun yang belum muncul, mempunyai peluang yang sama, termasuk nama Sandiaga Uno.
Selain Sandiaga Uno, nama lain yang masuk bursa bakal cawapres Ganjar adalah Menko Polhukam Mahfud MD, putri Gus Dur, Yenny Wahid, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Saya kira probability mereka untuk menjadi cawapres Pak Ganjar, cukup tinggi, kita tunggu nanti pada akhirnya batas akhir pendaftaran capres cawapres yang telah diatur KPU, kita lihat bagaimana formasi groupping parpolnya, dan formasi capres cawapresnya," ungkap dia.