Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunggu adanya fenomena regional yang memungkinkan pembentukan awan untuk melakukan rekayasa cuaca di wilayah Banten dan Jawa Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan terdapaat waktu tertentu agar awan di Jakarta cukup untuk dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

"Tapi memang optimalisasinya nanti harus kita lihat dan hitung ulang," ujar Abdul dilansir ANTARA, Senin, 14 Agustus.

Abdul mengatakan dalam beberapa kesempatan, awan di Jakarta dipengaruhi oleh interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia.

"Kita harapkan ada kondisi-kondisi regional yang memungkinkan awan di atas Banten dan Jabar feasible (dapat digunakan, red) untuk TMC," ujar Abdul.

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, mendorong sistem kerja hibrida untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek yang semakin memburuk.

Presiden memerintahkan intervensi dari kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian untuk menjadikan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik, salah satunya dengan rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi.