Bagikan:

JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) memastikan 11 juta bahan baku vaksin COVID-19 yang baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan diproduksi secepatnya. Holding BUMN Farmasi tersebut menargetkan proses produksi akan dilakukan pada 13 Februari 2021.

Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, sebelum diproduksi menjadi produk jadi yang siap disuntikkan, vaksin harus melalui serangkaian uji mutu dan kontrol yang ketat oleh Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lebih lanjut, kata Bambang, proses tersebut harus dilakukan untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

"Untuk kedatangan hari ini akan diproses pada tanggal 13 februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021," katanya, dalam konferensi pers kedatangan vaksin, Selasa, 2 Februari.

Adapun bahan baku vaksin yang diterima Indonesia pada hari ini merupakan bagian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd., China, sebanyak 140 juta dosisi di tahun 2021. Di mana, pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021.

Bambang menjelaskan, pengiriman bahan baku vaksin COVID-19 itu dipercepat dari target pemerintah sebelumnya yang direncanakan akan selesai pada November 2021.

Sekadar informasi, saat ini sudah ada 11 juta vaksin asal COVID-19 asal Sinovac yang tiba di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Selasa, 2 Februari pukul 10.30 siang dengan menggunakan pesawat Singapore Airlines SQ 080.

Adapun 11 juta vaksin itu terdiri atas 10 juta bahan baku dan 1 juta over vail vaksin atau setengah jadi. Kedatangan bahan baku vaksin pada hari ini merupakan pengiriman tahap keempat yang dilakukan Sinovac Life Sciences Co. Ltd. Sehingga saat ini total vaksin di Tanah Air ada 28 juta.