Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah mempersiapkan masyarakat Papua Tengah untuk bisa membangun ketahanan pangan melalui komoditas umbi-umbian dan intervensi teknologi tepat guna.

Tiga distrik di Papua Tengah yaitu Distrik Lambewi, Agandugume dan Oneri diketahui terdampak bencana kekeringan dan kelaparan per Juli-Agustus 2023.

"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, nanti untuk jangka panjang kita akan melakukan transfer teknologi tepat guna untuk lebih meningkatkan nilai tambah makanan lokal, utamanya umbi-umbian," kata Menko PMK Muhadjir Effendy usai menghadiri rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 10 Agustus, disitat Antara.

Menko PMK menjelaskan Presiden Jokowi memerintahkan adanya intervensi teknologi tepat guna sebagai solusi jangka panjang agar produksi umbi-umbian di Papua Tengah sebagai makanan pokok masyarakat dapat disimpan atau dijadikan stok.

Ia menjelaskan bahwa kelaparan yang terjadi di Papua Tengah hingga menyebabkan enam warga meninggal dunia disebabkan ketahanan pangan yang terganggu.

Akibat cuaca ekstrem yang berdampak kekeringan dan suhu yang sangat dingin di wilayah tersebut menyebabkan tanaman pangan rusak dan gagal panen.

Menko PMK pun telah meminta Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta dan Rektor IPB untuk bisa menentukan teknologi tepat guna yang bisa diterapkan untuk ketahanan pangan di Papua Tengah, serta varietas umbi yang dapat ditanam dan tahan musim anomali.

"Karena musim itu, cuaca itu, (umbi) membusuk kemudian itu yang menjadi masalah. Kalau ada sentuhan teknologi tepat guna, diharapkan bisa stok dan bangun ketahanan pangan dirinya," kata Menko PMK.

Selain transfer teknologi, solusi jangka menengah yang dipersiapkan pemerintah dalam mengatasi kelaparan adalah membangun gudang penyimpangan makanan di Distrik Agandugume.

Pemerintah juga akan memperpanjang landasan pacu Bandara Agandugume agar pesawat besar dapat mendarat dan mempermudah penyaluran bantuan logistik.