Bantuan Tunai Rp250 Juta dan Logistik untuk 3.141 Jiwa Korban Gempa Sigi Tiba Hari Ini
Ilustrasi gempa bumi. (Unsplash)

Bagikan:

SULTENG - Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), terdampak bencana gempa bumi. Bantuan dari BNPB berupa dana siap pakai (DSP) senilai Rp250 juta, tiba hari ini.

Bnatuan itu diperuntukan kepada korban terdampak di Kecamatan Nokilalaki dan Palolo. Selain uang tunai, bantuan juga berupa logistik seperti sembako, terpal, matras, tenda pengungsi, kelambu, genset, dan makanan siap saji.

"Kepala BNPB berharap bantuan ini dapat bermanfaat dan mampu meringankan penderitaan masyarakat terdampak gempa bumi," kata Tenaga Ahli BNPB Brigjen TNI (purn) Jahidin Chilo dalam keterangannya, Kamis 10 Agustus, disitat Antara.

Bantuan untuk korban terdampak bencana gempa bumi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sigi pada Rabu 9 Agustus, kemudian diantar langsung aparat desa setempat kepada masyarakat terdampak.

Bantuan yang tiba di lokasi terdampak, antara lain 200 paket sembako, 160 unit terpal dan 500 unit kelambu. Sedangkan pada Kamis 10 Agustus, bantuan lainnya juga tiba, yang meliputi 500 unit matras, 500 unit selimut, 300 paket sembako, 5 unit genset, 500 buah rendang kemasan, 2 set tenda pengungsi dan 590 unit terpal.

Jahidin mengimbau pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait untuk langkah setelah bencana atau pada tahap pemulihan, khususnya dalam perbaikan rumah maupun fasilitas umum yang mengalami kerusakan agar dapat segera ditindaklanjuti.

"Pada masa transisi dari tanggap darurat ke pemulihan, pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan dinas terkait, jika ada kebutuhan dalam hal perbaikan dan pemulihan usai bencana, silahkan usulkan ke BNPB agar dapat segera kami tindaklanjuti," ujarnya.

Jahidin meminta pemerintah daerah dapat secara aktif untuk melakukan trauma healing sekaligus mengedukasi masyarakat terkait ancaman gempa bumi yang harus diwaspadai.

Gempa bumi dengan magnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Sigi pada Minggu 6 Agustus malam.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB per Rabu 9 Agustus, sebanyak 3.141 jiwa terdampak, 1 orang luka ringan dan 2.888 jiwa mengungsi.

Tercatat sebanyak 281 rumah rusak ringan dan 14 rumah rusak berat. Gempa bumi juga merusak 3 gedung sekolah, 2 tempat ibadah serta menyebabkan tanah longsor, sehingga menimbun satu jembatan yang merupakan jalan Trans Tongoa-Lembantongoa.

BNPB mengimbau warga dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat dapat memeriksa kembali struktur rumah setelah gempa dan dapat mengungsi ke lokasi yang telah ditetapkan oleh otoritas daerah terkait untuk meminimalisasi korban jiwa akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumah jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.