Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengaku sempat berbicara bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 7 Agustus. Keduanya sempat bicara soal politik, selain membicarakan Sidang Umum Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44.

"Kemarin saya baru ketemu Pak Jokowi," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 9 Agustus.

Pertemuan itu berjalan akrab. "Bukan hanya membicarakan AIPA tapi juga masalah politik ke depan dalam pembangunan bangsa dan negara," tegasnya.

Kemudian saat disinggung ada tidaknya pembicaraan soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ketua DPR RI itu tak membantah. Hanya saja, Puan tak memerinci isi percakapan keduanya dengan Jokowi.

"Ada juga (pembahasan spesifik soal Pilpres, red)," ujarnya singkat.

Sebelumnya, Presiden Jokowi disoroti karena terkesan lekat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menanggapi hal ini, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kedekatan itu adalah hal yang biasa.

Menurutnya, seorang presiden memang harus dekat dengan menterinya. Tak terkecuali Jokowi dan Prabowo.

"Ya, namanya presiden harus lengket dengan menterinya. Presiden harus satu padu dengan menterinya yang menjabarkan kebijakan dari seorang presiden," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, dilansir ANTARA, Kamis, 27 Juli.

"Kecuali melakukan tindakan pidana korupsi, kecuali melakukan pengadaan dengan cara-cara yang tidak sesuai, itu baru tidak lengket karena itu kepentingan pribadi yang bekerja," tambah Hasto.