Bagikan:

CIANJUR - Bupati Cianjur Herman Suherman meminta pihak RSUD Sayang Cianjur, mengusut tuntas hilangnya ratusan aset ke polisi. Diketahui ratusan unit pendingin ruangan dan puluhan aset lainnya dilaporkan hilang setelah gempa.

"Baru mendapatkan informasi terkait adanya aset RSUD Sayang hilang sejak beberapa bulan setelah gempa, saya meminta manajemen untuk melakukan inventarisasi aset secara keseluruhan dan melaporkan hal tersebut ke Polres Cianjur," katanya di Cianjur, Antara, Senin, 7 Agustus. 

Pihaknya berharap hilangnya ratusan aset milik rumah sakit yang dibiayai pemerintah daerah dapat segera terungkap.

Herman Suherman juga meminta pihak rumah sakit melakukan pendataan seluruh aset yang ada, sehingga dapat dilaporkan secara keseluruhan aset yang hilang.

"Itu sudah jelas milik pemerintah, sehingga setiap kehilangan harus dilaporkan dan kasusnya diusut sampai tuntas agar ada efek jera terhadap pelakunya," kata Bupati Cianjur.

Wakil Direktur RSUD Sayang Cianjur Sugeng Supriyatno mencatat, sekitar 100 unit pendingin ruangan atau AC dan beberapa puluh unit aset dalam bentuk lain dilaporkan hilang selama proses renovasi akibat gempa di rumah sakit.

Bahkan kehilangan aset yang bernilai ratusan juta rupiah itu sudah dilaporkan ke Inspektorat Daerah (Itda) Cianjur, namun belum melapor ke polisi karena masih mencari pelaku yang menghilangkan aset milik rumah sakit.

"Kami mendalami kasusnya dan mencari pelaku karena takutnya salah simpan karena sejumlah ruangan sedang direnovasi seratusan pendingin ruangan itu disimpan di satu tempat atau memang dijual. Kami juga masih menunggu petunjuk dari Itda Cianjur sebelum melapor ke polisi," katanya.

Pihaknya segera melaporkan kehilangan aset tersebut ke Polres Cianjur, setelah mendapat instruksi dari Itda Cianjur dan perintah dari Bupati Cianjur, karena aset tersebut sudah jelas milik pemerintah dan harus melalui proses kalau hendak dijual.