Bagikan:

JAKARTA - Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI pertama pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang menerima Brevet Kehormatan Setia Waspada dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Upacara pembaretan dan penyematan brevet kehormatan itu dilakukan oleh Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen TNI Rafael Granada Baay dalam upacara di Markas Komando Paspampres, Jakarta, Senin, 7 Agustus.

“Ini merupakan kegiatan yang pertama kali kita laksanakan, dan tentunya menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi saya diberi baret dan brevet ini. Tentunya menjadi tanggung jawab saya bahwa Paspampres adalah satuan atau balakpus (badan pelaksana pusat) di bawahnya Panglima TNI,” kata Panglima TNI saat jumpa pers selepas upacara dilansir ANTARA.

Upacara pembaretan dan penyematan brevet kehormatan untuk Panglima TNI diawali dengan simulasi dan unjuk kemampuan dari para anggota Paspampres.

Beberapa simulasi yang diperlihatkan kepada Panglima TNI, di antaranya simulasi menjinakkan bom, simulasi evakuasi Presiden dan Ibu Negara, simulasi pengamanan VVIP saat ada demonstrasi dan penyerangan.

Kemudian, ada juga seni bela diri yang ditampilkan para anggota Paspampres, mengingat mereka dikenal sebagai “tameng” atau “perisai hidup” untuk Presiden, Wakil Presiden, dan Ibu Negara.

Dalam rangkaian acara yang sama, sebanyak 60 anggota Paspampres juga menampilkan berbagai seni bela diri, antara lain karate, judo, aikido, merpati putih, dan Pencak Silat WS Pamungkas yang merupakan bela diri tradisional Indonesia.

Beberapa anggota juga memperlihatkan kemampuan itu dipergunakan untuk membela diri dan menundukkan lawan.

Terakhir, beberapa anggota Paspampres memperlihatkan kemampuan olah tubuh mereka dengan memecahkan susunan genting, bata ringan, beton, balok es batu, dan besi panas.

“Tadi kita lihat bersama, mereka sangat profesional di bidangnya,” kata Laksamana Yudo.

Panglima berencana meremajakan beberapa alutsista di Paspampres, karena usianya ada yang sudah tua, dan memodernisasi struktur organisasi Pasukan Pengamanan Presiden sehingga mereka dapat bekerja lebih optimal.