Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima penyematan Brevet Hiu Kencana dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, yang diusulkan menggantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Selain Kapolri, KSAL juga menyematkan brevet Hiu Kencana kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, Anggota 1 BPK RI Nyoman Adhi Suryadyana, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.

Kapolri Sigit menyebutkan, penyematan brevet Hiu Kencana merupakan kehormatan kepada keluarga besar Polri.

“Wings Hiu Kencana ini diberikan khusus kepada anggota angkatan laut yang memiliki spesifikasi khusus sehingga bisa terpilih untuk mengendalikan kapal selam,” kata Kapolri Sigit dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Antara, Senin, 28 November.

Penyematan wings Hiu Kencana juga sebagai wujud dari terjaga nya komitmen sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

"Tentunya bagi kami, Polri, ini menjadi kehormatan dan tentunya menjadi kekuatan untuk terus meningkatkan sinergi dan soliditas antara TNI dan Polri," ujar Sigit.

Selain menjaga kedaulatan, kata Sigit, TNI dan Polri akan terus berkomitmen menjaga keselamatan rakyat Indonesia dari segala bentuk ancaman yang mengganggu.

"Menjaga kedaulatan dan menjaga keselamatan masyarakat, bangsa dan negara menjadi lebih baik," ucap Sigit.

Penyematan brevet Hiu Kencana dilakukan di dalam KRI Alugoro-405 yang menyelam di perairan Jakarta.

Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan dari TNI AL khususnya Satuan Kapal Selam kepada pejabat tinggi negara, TNI dan Polri, seluruh tokoh nasional, warga masyarakat yang telah memiliki jasa, perhatian, perjuangan, maupun pengorbanan khususnya kejayaan TNI Angkatan Laut, utamanya berpartisipasi demi kemajuan pengembangan kapal selam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Brevet Hiu Kencana merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit kapal selam, dalam taktik dan teknik peperangan bawah permukaan laut, yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan jiwa korsa bagi para pemakainya.

Demikian juga personel pengawak di kapal selam, memerlukan berbagai kriteria khusus yang harus dipenuhi, baik dari aspek fisik, kesehatan, kejiwaan dan kesamaptaan jasmani serta mampu bekerja sama sebagai "team work" yang solid.

Beberapa pejabat yang sebelumnya sudah menerima brevet Hiu Kencana antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Selain itu, Ketua BPK RI Isma Yatun, Anggota Komisi Ill DPR RI Ahmad Sahroni, Anggota I BPK RI Dr. Agung Firman, Mantan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Mantan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Mantan Kapolri Idham Aziz, Mantan Kasad Jenderal TNI Mulyono, serta Mantan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna.

Beberapa jam setelah penyematan itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menerima surat presiden atau surpres tentang calon Panglima TNI atas nama Laksamana TNI Yudo Margono yang diusulkan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.

Surat presiden tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.