JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku bangga karena cita-citanya semasa muda untuk menjadi penerbang TNI Angkatan Udara (AU) "kesampaian" usai menerima brevet dan wing penerbang kehormatan lelas I TNI AU.
"Saya tentunya merasa bangga, waktu muda saya ingin jadi penerbang Angkatan Udara, tapi akhirnya masuk ke Angkatan Darat. Enggak apa-apa, ujungnya juga saya dapat Wing Kehormatan," katanya kepada awak media di Pangkalan TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 8 Maret, disitat Antara.
Menhan menerima brevet dan wing penerbang penerbang kehormatan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo.
Sebelum menerima brevet tersebut, Menhan terlebih dulu menjalani terbang tandem menaiki pesawat tempur F-16 TNI AU TS-1601 didampingi Marsekal Fadjar Prasetyo.
Menhan lepas landas sekira pukul 10.40 WIB dan menjalani penerbangan selama lebih kurang 30 menit sebelum kembali mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.
BACA JUGA:
Prabowo menceritakan pengalamannya terbang menggunakan pesawat F-16 TNI AU TS-1601 yang tampaknya meninggalkan kesan kekaguman.
"Rupanya pesawat tempur itu sangat cepat. Dalam lima menit kami sudah di Pelabuhan Ratu, sangat cepat," katanya.
Pengalaman itu menyadarkan Menhan betapa dibutuhkan kecepatan dan ketepatan reaksi dari para penerbang TNI AU maupun pengambilan keputusan jajaran petinggi TNI.
"Kalau ada gangguan dari luar, ini masalah menit. Berarti kalau kita diganggu, diserbu, kita tidak bisa berharap. Enggak bisa pertahanan negara itu berdasarkan harapan, harus berdasarkan persiapan," ujar Prabowo.