Bagikan:

DEPOK - Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono meminta pengawasan kos-kosan ditingkatkan menyusul kejadian pembunuhan yang terjadi di tempat indekos di wilayahnya.

"Sepertinya perlu kembali sistem pengawasan dari berbagai pihak dalam menangani hal tersebut," katanya di Depok, Antara, Senin, 7 Agustus. 

Kasus pembunuhan dengan korban mahasiswa Universitas Indonesia terjadi di Beji Depok. Jenazah korban ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik sampah di satu kamar indekosdi Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Jumat lalu. Menurut polisi, mahasiswa itu dibunuh oleh seniornya.

Imam menyebutkan, perlunya penerapan peraturan lingkungan mengenai pengelolaan indekos serta pelaksanaan pengawasan secara berkala oleh tim yang meliputi pengurus lingkungan rukun tetangga dan rukun warga, aparat kelurahan, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas kepolisian.

Menurut Imam, pemilik maupun pengelola tempat indekos juga harus membuat peraturan mengenai kunjungan tamu.

"Para pemilik kos-kosan membuat aturan yang ketat terhadap tamu yang datang. Misalnya, tamu dilarang masuk ke kamar," katanya.

Selain itu, ia melanjutkan, pengelola tempat indekos sebaiknya menyediakan ruang tamu.

"Kos-kosan dan apartemen punya ruang tamu agar teman-teman yang datang dapat diterima penghuni di ruang tamu," katanya.

"Lalu bagaimana kalau keluarga? Boleh diterima (di kamar) dengan catatan pintu tidak ditutup dan dibatasi jam kedatangan maksimal jam sembilan malam," ia menambahkan.

"Kami atas nama pemerintah kota sangat prihatin atas kejadian tersebut," kata Imam Budi Hartono.