Bagikan:

SAMARINDA - Memasuki hari ketujuh pencarian, Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan Unit Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, belum juga menemukan nelayan hilang bernama Syamsuddin (67). 

"Hingga hari ketujuh sekarang, Regu Pencarian dan Penyelamatan Unit Berau masih melakukan pencarian terhadap korban yang diduga hilang. Kami tetap berupaya maksimal hingga hari ini," ujar Kepala Basarnas Kota Balikpapan Melkyanus Kotta saat dihubungi dari Samarinda, Antara, Senin, 7 Agustus. 

Kabar hilangnya Syamsuddin disampaikan Rama Harmaza pada Senin, 31 Juli pagi. Korban diduga hilang di hutan bakau, kawasan Sungai Sambarata, Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.

Syamsuddin yang tinggal di Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung Redeb berpamitan kepada keluarga pergi ke Sungai Sambarata mencari ikan menggunakan perahu sehari sebelumnya. Namun hingga Senin pagi korban belum balik ke rumah.

Lantas keluarga korban mendatangi Sungai Sambarata, tempat korban biasa mencari ikan, namun di lokasi itu hanya ditemukan perahu yang terikat di pohon dan telepon genggam (HP) di atas perahu.

Keluarga korban kemudian mencari ke berbagai penjuru di sekitar kawasan itu, namun tidak menemukan Syamsuddin, maka keluarga korban (Rama Harmaza) melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Gunung Tabur yang kemudian diteruskan ke Unit Siaga Basarnas Berau.

Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, Tim SAR Unit Berau langsung melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan bergerak ke lokasi yang ditunjukkan oleh keluarga korban.

Pencarian terus dilakukan setiap hari hingga hingga hari ketujuh atau hari Senin ini oleh tim SAR masih yang terbagi dua kelompok. Tim SAR Gabungan I menyisir bagian darat sejauh 10 kilometer (km), sementara Tim SAR Gabungan II melakukan pencarian ke arah timur sejauh 20 km, yakni menyisir sungai dengan menggunakan perahu ketinting warga dan rigit impotable boat (RIB)..

Melki, sapaan akrab Melkyanus mengatakan unsur yang terlibat dalam pencarian hari ini adalah Tim Rescue Unit Siaga SAR Berau, Polair Polres Berau, TNI AL Pos AL Berau, Polsek Gunung Tabur, ERG Berau Coal, komunitas dan pendaki gunung, Ithaca Resources, Pemerintah Kampung Tasuk, masyarakat dan keluarga korban.

Sedangkan peralatan atau unit yang digunakan mencari adalah rescue car Dmax, RIB, speedboat TNI AL, speed boat Polair Polres, Rescue Boat ERG Berau Coal, perahu ketinting nelayan, underwater searching device, peralatan komunikasi, kelengkapan peralatan SAR di air.