JAKARTA - Jika tidak ada perubahan, Afrika Selatan akan memulai program vaksinasi virus corona pada Hari Senin 1 Februari waktu setempat. Afrika Selatan merupakan negara dengan angka infeksi dan kematian tertinggi akibat COVID-19 di Benua Afrika. Tercatat ada 1,5 juta kasus konfirmasi positif dan hampir 44 ribu kematian.
Salah satu penyebab tingginya kasus COVID-19 di Afrika Selatan adalah, adanya varian baru 501Y.V2 yang disebut 50 persen lebih menular dibanding virus sebelumnya. Beberapa penelitian menunjukkan, varian ini lebih resisten terhadap vaksin yang ada.
Menggunakan vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India, sebanyak 1 juta suntikan pertama akan diprioritaskan untuk petugas kesehatan selama tiga bulan ke depan. Melansir Al Jazeera, gelombang kedua yang terdiri dari 500 ribu dosis vaksin dijadwalkan tiba akhir bulan ini.
Dikritik lantaran dinilai terlalu lama dalam pengadaan vaksin, Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize mengapresiasi kedatangan vaksin ini, dengan menyebutnya sebagai pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Afrika Selatan menargetkan vaksinasi untuk 40 juta warganya hingga akhir tahun 2021, sekitar 65 persen dari populasi yan mencapai 60 juta orang. Namun, Mkhize mengatakan ini tergantung dari banyak faktor sambil tetap menjanjikan upaya terbaik.
"Efisiensinya akan bergantung pada banyak faktor, termasuk kepastian menerima jumlah vaksin yang sesuai pesanan. Kami akan berusaha yang terbaik, banyak negara yang saat ini tiadk bisa mendapatkan pasokan yang mereka pesan," katanya.
Setelah tenaga kesehatan, vaksin akan diberikan untuk orang tua, orang dengan penyakit penyerta, hingga pekerja penting seperti polisi, guru dan pengemudi angkutan umum. Baru pada gelombang ketiga vaksinasi ditargetkan untuk seluruh orang berusia di atas 18 tahun.
"Kami tidak bisa memeroleh vaksin tanpa mengetahui efektivitasnya, keamanannya dan kapan akan diikirim. Info ini hanya tersedia pada Bulan Desember untuk beberapa vaksin. Kami harus menunggu untuk mendapatkan info ini, sebelum membuat komitmen keuangan," kata Wakil Dirjen Departemen Kesehatan Nasional Afrika Selatan Dr. Anban Pillay.
BACA JUGA:
Selain AstraZeneca, Afrika Selatan juga sudah mengamankan 12 juta dosis vaksin dari Pfizer dan 9 juta vaksin dari Johnson&Johnson melalui program kolektif seperti skema COVAX dengan dukungan sejumlah instansi dan produsen vaksin. Dengan tambahan 20 juta dosis dari kesepakatan baru dengan Pfizer, Afrika Selatan mengharapkan pasokan vaksin yang diterima lebih dari 40 juta dosis.