Bagikan:

JAKARTA - Fly over atau jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat tengah diuji coba selama tiga hari sejak Minggu, 31 Januari hingga Selasa, 2 Februari. Fly over Tapal kuda ini dibuat untuk memfasilitasi lalu lintas kendaraan yang memutar balik.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho mengklaim, fly over Tapal kuda bakal mampu mengurangi kemacetan di sekitarnya hingga 50 persen. Sebab, kendaraan tak perlu lagi menunggu perlintasan kereta api dibuka untuk memutar balik.

"Saya sudah mencoba itu dari mulai kendaraan besar dan kecil itu sudah lewat, kalau perkiraan itu bisa mengurangi 40 hingga 50 persen kemacetan di daerah sini," kata Hari kepada wartawan Minggu, 31 Januari.

Selain itu, fly over di kawasan Jakarta Selatan ini juga disebut akan mengurangi kecelakaan lalu lintas. Sebab, fly over ini menghilangkan perlintasan sebidang antara kendaraan dan kereta api jalur Jakarta-Bogor yang lewat tiap 5 menit sekali.

"Jadi kita tiadakan perlintasan sebidang sesuai dengan UU perkeretaapian dan kedua menutup perlintasan jalan sebidang dari jalan raya sama kereta api. Kan dulu sering kecelakaan di sini, makanya dibangun (fly over) ini," ucapnya.

Sementara, progres pengerjaan di lokasi ini mencapai 97 persen. Hari menyebut, konstruksi fly over sebenarnya telah selesai. Namun, masih ada pengerjaan yang belum selesai, yakni jembatan penyebrangan orang (JPO).

"JPO saya perkirakan bulan Maret. Kan ini lagi kontruksi karena kemarin terkendala pembebasan lahan sampai akhir Desember 2020. Akhirnya, awal Januari kita bebaskan, Baru kita buat konstruksi JPO," tutur Hari.

Sebagai informasi, fly over Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi temur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter.

Pembangunan flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api.

Kedua fly over itu dirancang menarik dengan mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi. royek dua fly over ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek fly over Tanjung Barat sekitar Rp163 miliar dan fly over Lenteng Agung Rp143 miliar.