Jalan Layang Tapal Kuda Pasar Minggu Bisa Digunakan Akhir 2020
Foto udara jalan layang (fly over) Lenteng Agung-Tanjung Barat di wilayah Jakarta Selatan (Tim Produksi VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, jalan layang (fly over) Lenteng Agung akan bisa dilintasi kendaraan umum pada akhir tahun 2020. Sementara, jalan layang Tanjung Barat akan dioperasikan beberapa waktu setelahnya.

"Apabila tidak ada aral melintang, diharapkan pada akhir tahun 2020 ini fly over Lenteng Agung sudah dapat digunakan bagi masyarakat umum yang ingin melintas putar balik di area IISIP Lenteng Agung," kata Hari kepada wartawan, Kamis, 13 Agustus.

Hari menyebut saat ini pembangunan jalan layang putar balik berbentuk tapal kuda di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tersebut sudah mencapai 80 persen.

"Saat ini, di lapangan sedang mengerjakan pagar fly over (railling) sebagai pelindung bagi kendaraan yang melintas nantinya di atas fly over, penataan landscape di bawah fly over, serta penataan drainase atau saluran," ucap dia.

Hari juga menyebut ada pengerjaan konstruksi lain yang sedang digarap Pemprov DKI, yakni Underpass Senen Extension, Jakarta Pusat. Saat ini, pengerjaannya sudah mencapai 70 persen.

Target pengerjaan Underpass Senen Extension juga akan selesai pada akhir 2020. Kini, sedang dikerjakan penggalian tanah di terowongan bawah sebagai sarana bagi kendaraan untuk melintas. 

"Juga sedang dikerjakan jembatan penyeberangan orang baik, di depan Bioskop Senen maupun di depan Atrium Senen, lalu juga Halte Transjakarta sebagai halte untuk transit," ucap Hari.

Pengerjaan konstruksi lain yang saat ini dilakukan adalah jalan layang Cakung untuk menghilangkan persimpangan tak sebidang antara jalan raya dan jalan rel kereta api.

Seperti diketahui, Kota Jakarta Selatan segera memiliki dua jalan layang yang memiliki tampilan kekinian dan instagramable berbentuk tapal kuda yang saling membelakangi, dilengkapi dengan taman dan tata pencahayaan menarik.

Jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga dimulai sejak akhir 2019.

Jalan layang Lenteng Agung terdiri atas dua buah jalan layang berbentuk tapal kuda yang saling terbalik, memiliki panjang 880 meter dengan biaya pembangunan sebesar Rp143,55 miliar.

Sedangkan jalan layang Tanjung Barat juga terdiri dari dua buah jalan layang berbentuk tapal kuda yang saling terbalik, memiliki panjang total 1.120 meter dengan biaya pembangunan Rp163,26 miliar.