LEBAK - Masyarakat Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, menerima program sembilan bahan pokok atau sembako dalam bentuk beras yang digulirkan Kementerian Sosial (Kemensos).
"Kami sebagai rekanan Kemensos mendistribusikan sembako untuk warga Baduy itu," kata Manager PT Aam Prima Artha (APA) Refli Aulani di Lebak, Minggu, 31 Januari.
Masyarakat Baduy yang mendapat sembako itu sekitar 1.100 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan mereka setiap bulan menerima bantuan pangan itu. Warga Baduy hanya menerima beras saja, kata Refli, sedangkan telur, daging ayam, kacang hijau dan buah-buahan ditolak.
"Kami mendistribusikan beras itu melalui agen e-waroeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar," katanya menjelaskan.
Menurut dia, beras yang didistribusikan untuk KPM di kawasan pemukiman Baduy itu hasil penyerapan dari petani lokal. PT APA menyerap beras lokal itu hingga 400 ton dengan perguliran keuangan Rp2,5 miliar,sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani di daerah itu.
Penyerapan beras itu dari petani lokal sebagai sentra lumbung pangan, seperti Kecamatan Malingping, Wanasalam, Leuwidamar, Sobang, Cirinten, Muncang dan Cipanas.
Selama ini, penyerapan beras tersebut untuk membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan juga PT APA sendiri memperkerjakan puluhan tenaga kerja.
"Kami menyalurkan beras itu jenis premium sesuai aturan Kemensos dan sebelum didistribusikan terlebih dulu dilakukan penyortiran dan pengepakan,sehingga berkualitas," katanya menjelaskan.
Santi (45) seorang ibu rumah tangga warga Baduy tinggal di Kampung Kadu Ketug I Desa Kanekes Kabupaten Lebak mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan beras dari Kemensos sehingga bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga selama tiga pekan ke depan.
"Kami sebagai warga Baduy menyambut positif bantuan beras gratis itu," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan saat ini jumlah KPM tahun ini yang memperoleh sembako sekitar 38 ribu sampai 40 ribu KPM.
Mereka setiap bulan menerima bantuan pangan senilai Rp200 ribu dan disalurkan melalui agen waroeng desa dan kelurahan setempat. Pemerintah menyalurkan program sembako untuk mengantisipasi kerawanan pangan di tengah pandemi COVID-19.
Para KPM itu mendapat distribusi sembako sebanyak 12 kilogram beras, 15 butir telur, daging ayam satu ekor, setengah kilogram kacang hijau dan satu kilogram buah-buahan.
Selama ini, pendistribusian sembako melibatkan rekanan yang bekerja sama dengan Kemensos dan penyalurannya di wilayah Kabupaten Lebak berjalan lancar dan tidak ada kendala.
"Kami berharap bantuan sembako dapat meningkatkan kesejahteraan, terlebih saat ini di tengah pendemi COVID-19," kata Eka Permana.