Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri China Qin Gang dicopot dari jabatannya pada Hari Selasa menurut laporan media pemerintah, setelah sempat menghilang selama sebulan dari mata publik.

Laporan itu tidak memberikan alasan pemecatan Qin yang terjadi kurang dari tujuh bulan setelah pengangkatannya, tetapi mengatakan Presiden Xi Jinping menandatangani perintah presiden untuk memberlakukan keputusan tersebut.

"Badan legislatif tinggi China memilih untuk menunjuk Wang Yi sebagai Menteri Luar Negeri ... setelah mengadakan sesi pada Hari Selasa," kata outlet media pemerintah Xinhua, seperti melansir The National News 25 Juli.

"Qin Gang dicopot dari jabatan Menteri Luar Negeri," lapor media tersebut.

Diketahui, Qin dipandang sebagai orang kepercayaan Xi dan banyak analis mengaitkan promosinya yang cepat melalui jajaran diplomatik dengan hubungan mereka.

Qin sendiri diketahui tidak pernah terlihat di depan umum sejak 25 Juni, ketika dia bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko di Beijing.

China belum mengomentari hilangnya Qin dari hadapan publik. Ketidakhadirannya memicu spekulasi besar dia telah dicopot dari jabatannya atau sedang menjalani penyelidikan resmi.

Qin diketahui pernah menjadi ajudan Presiden Xi Jinping dan Duta Besar China untuk Amerika Serikat. Selain itu, dia dua kali menjadi juru bicara kementerian luar negeri, antara 2006-2014.

Kementerian mengatakan dia tidak bekerja karena alasan kesehatan tetapi tidak memberikan perincian, memicu spekulasi dan menarik perhatian pada kerahasiaan yang sering melingkupi kepemimpinan dan pengambilan keputusan di Beijing.

"Kurangnya penjelasan membuka lebih banyak pertanyaan daripada memberikan jawaban," kata Ja Ian Chong, profesor ilmu politik di National University of Singapore, seperti dikutip dari Reuters.

"Ini juga menggarisbawahi keburaman dan ketidakpastian, bahkan kesewenang-wenangan dalam sistem politik saat ini," tandasnya.

Tugas Qin akhir-akhir ini diambil alih oleh diplomat top China Wang Yi, yang memimpin kebijakan luar negeri Partai Komunis yang berkuasa dan mengungguli Qin dalam hierarki pemerintahan.

Qin Gang sebelumnya menggantikan Wang Yi sebagai menteri luar negeri pada Desember tahun lalu. Wang kemudian dipromosikan menjadi politbiro Partai Komunis China, salah satu badan kepemimpinan tertinggi China.

"Wang Yi pilihan rasional," kata Yun Sun, direktur Program China di Stimson Center di Washington.

"Untuk menyampaikan rasa stabilitas dan kredibilitas, China perlu memilih seseorang yang senior, berwibawa, dan sempurna," jelasnya.

Masa depan politik Qin masih belum jelas, kata analis, menunjukkan belum ada kejelasan apakah dia akan tetap memegang perannya sebagai anggota dewan negara, anggota kabinet China.

"Pemecatan Qin tanpa penjelasan telah meninggalkan rumor dan spekulasi tentang kepergiannya," sebut Dali Yang, profesor ilmu politik di University of Chicago.

"Nasibnya dibiarkan menggantung dan merupakan pengingat mencolok dari ketidakjelasan sistem politik China," tandasnya.

Diketahui, ini bukan pertama kalinya terjadi ketidakhadiran pejabat di China tanpa alasan yang jelas.

Menteri Perindustrian Xiao Yaqing menghilang dari pandangan publik selama hampir sebulan tahun lalu sebelum terungkap dia sedang diselidiki karena korupsi.