Bagikan:

MATARAM - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah bakal meminta klarifikasi Direktur RSUD Provinsi NTB, Lalu Herman Mahaputra atau dokter Jack terkait 

dugaan motif asmara di balik pemberhentian dokter berinisial UI dari rumah sakit setempat.

"Kita akan cek dulu ya. Karena saya belum tahu apa masalahnya," ujar Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, dilansir dari Antara, Senin, 24 Juli. 

Menurut dia,  klarifikasi terhadap dokter Jack perlu dilakukan untuk mencari tahu apa yang terjadi di balik pemberhentian salah seorang dokter di rumah sakit terbesar di NTB tersebut. Untuk itu, dirinya enggan berkomentar lebih jauh sebelum mendengar klarifikasi langsung. 

"Saya tidak komentar untuk sesuatu yang saya belum tahu. Nggak tahu nanti saya kroscek. Tapi nanti saya akan tanyakan kepada yang bersangkutan," katanya.

Sebelumnya, Fhirzhal Arzhi Jiwantara selaku kuasa hukum Direktur RSUD Provinsi NTB,  Lalu Herman Mahaputra atau dokter Jack membantah ada motif asmara di balik pemberhentian seorang dokter berinisial UI dari rumah sakit setempat.

Dia mengatakan seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada kliennya tidak benar.

"Terkait ada hubungan asmara antara dokter UI dengan Pak Dirut itu semua tidak benar. Itu dugaan sesat, karena tidak sesuai dengan fakta," ujarnya.

Ia menjelaskan, kliennya sangat keberatan atas tuduhan tersebut, karena pemberhentian dokter UI tertanggal 4 Juli 2023 itu sudah sesuai dengan kebutuhan SDM di RSUD NTB.

"Karena pihak RSUD NTB, pada 2018 bekerja sama dengan pihak Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram) sehingga pihak Unram mengutus dokter UI untuk diperbantukan di RSUD NTB," terangnya.

Menurutnya, bukan dokter UI saja yang diberhentikan, namun ada dua lainnya.Namun dua orang itu tidak mengajukan keberatan.

"Awalnya ada hubungan kerja sama antara rumah sakit dan Fakultas Kedokteran Unram, sehingga pergantian itu tergantung kebutuhan rumah sakit. Jadi diganti bukan karena hubungan asmara," tegas Frizal.

Disinggung terkait somasi yang dilayangkan pihak dokter UI, pihak rumah sakit sudah menjawabnya. Sementara terkait chating asmara antara kliennya dan dokter UI, ditegaskan Frizal bahwa semua itu juga tidak benar.

Oleh karena itu, karena tuduhan tersebut tidak berdasar dan sesuai dengan fakta, pihaknya menegaskan akan mengambil langkah hukum atas tuduhan itu. Karena menurutnya sudah mencemarkan nama baik Dirut RSUD NTB dan keluarganya.

"Kami akan melakukan upaya hukum karena merusak nama baik klien kami, karena hal seperti itu harus dibuktikan dengan fakta dan data," katanya.