JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pasangan pejabat harusnya bisa menjadi rem. Mereka harus bisa menjaga sikap supaya tidak terjadi prakti korupsi.
Hal ini disampaikan Yaqut usai mengikuti pembekalan antikorupsi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia mengikuti kegiatan ini bersama jajaran kementerian lain di antaranya Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, dan Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar yang hadir bersama pasangannya masing-masing.
"Keluarga diajak, pasangan diajak, istri diajak, saya kira ini juga menjadi penting untuk menjadi daya cegah atau rem buat para suami atau pasangannya yang menjadi pejabat agar tidak serakah," kata Yaqut dalam konferensi pers usai mengikuti kegiatan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juli.
Yaqut mengatakan pejabat di kementeriannya sudah ditegaskan untuk tak menerima pemberian yang bukan haknya. Tapi, upaya ini harus dibangun dengan komitmen bersama pasangan masing-masing.
"Karena yang paling dekat dan paling bisa mengingatkan kita tentu pasangan kita masing-masing," tegasnya.
Lebih lanjut, Yaqut mengapresiasi kerja pencegahan korupsi yang dilakukan KPK. Ia berharap dua lembaga ini bisa bekerja sama hingga ke tingkat yang paling bawah.
"Ini penting sekali agar integritas makin terbangun dalam Kemenag dalam memberikan pelayanan pada publik," ungkap Yaqut.
Adapun pembekalan antikorupsi disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron bersama Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK. Ini bukan program pertama karena sejumlah kajian pernah dilakukan komisi antirasuah untuk memperbaiki Kemenag.
"Salah satunya pada 2010 KPK melakukan kajian dan menemukan sejumlah titik rawan korupsi dalam penyelenggaraan ibadah haji yang dikelola oleh Kemenag," jelas Plt Juuru Bicara Bidang Pencegahan Ipi Maryati kepada wartawan.
BACA JUGA:
"Saat itu, KPK juga memberikan 48 rekomendasi yang harus dibenahi oleh Kemenag agar tidak terjadi korupsi dalam penyelenggaraan haji," pungkasnya.