Penembakan Pesawat Caravan di Intan Jaya, Polisi Temukan Empat Lubang Proyektil Peluru
Polisi lakukan olah TKP (Dok. Polda Papua)

Bagikan:

TANGERANG - Polisi koordinasi dengan Smart Aviation untuk menyelidiki dugaan penembakan pesawat Caravan PK SNO Serial No 208B2375 yang digunakan PT Smart Cakrawala Aviation pada Selasa, 18 Juli. Diketahui, hasil penyelidikan sementara ditemukan empat lubang yang diduga disebabkan proyektil peluru.

“Tim tersebut berhasil menemukan empat lubang pada sayap kiri pesawat Caravan PK-SNO, 208B2375 yang diduga disebabkan oleh dua proyektil peluru yang menembus pesawat tersebut,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Rabu, 19 Juli.

Benny menjelaskan kronologis kejadian diduga penembakan itu berawal dari Pedawat yang melakukan penerbeangan dari Bandar Udara Timika menuju Bandar Udara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Tujuannya untuk mengangkut 7 personel brimob.

Lebih lanjut, mereka kembali melanjutkan penerbangannya ke Bandar Udara Wagate, Kabuapten Deiyai dan Bandar Udara Nabire. Namun saat mendarat di Bandar Udara Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya pada 18 Juli, pukul 08.26 WIT, terdengar lebih dari 10 suara tembakan.

“Memang pada saat pesawat melakukan pendaratan di Bandara Pogapa Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya tepatnya di Ujung Bandara terdengar lebih dari 10 suara tembakan,” ucapnya

Sementara itu, Kapolres Nabiret, AKBP I Ketut Suarnaya memastikan pihaknya hingga saat ini masih menyelidiki dugaan penembakan ke arah pesawat itu. Tujuannya untuk mengungkap pelaku yang sengaja melakukan penembakan tersebut.

Dirinya menambahkan untuk warga sekitar untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu yang menimbulkan kepanikan. Agar situasi tetap aman dan damai selama proses penyidikan berlangsung.

“Perlu diketahui bahwa tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam kejadian ini. Tim olah TKP juga tak temukan proyektil yang  mengarah ke badan. (jadi) masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu-isu yang menimbulkan kepanikan,” tutupnya.