Bagikan:

JAKARTA - Polisi sudah melakukan uji balistik satu proyektil yang ditemukan dalam perkara penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Tapi hasil uji balistik belum keluar sehingga senjata api yang digunakan pelaku penembakan belum teridentifikasi. 

"Iya (sudah dilakukan uji balistik) masih proses," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono kepada wartawan, Selasa, 3 November.

Namun Awi menuturkan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan belasan bekas tembakan di sekitar lokasi kejadian atau dekat kandang babi. Tapi hanya satu proyektil yang ditemukan.

"Kalau dari olah TKP sih ini dari penomerannya sekitar 13 ya bekasnya, lubang-lubang tembakan itu ada 13. Termasuk yang ditubuh yang bersangkutan," papar Awi.

Nantinya, tim penyelidik dari Polda Papua akan menggelar rekonstruksi untuk memastikan ada tidaknya keterkaitan belasan bekas lubang tembakan itu dengan perkara Pendeta Yeremia Zanambani.

"Semua kan harus di adegan rekontruksi," tegas dia.

Polisi belum menyimpulkan penyebab dan motif di balik perkara tersebut. Penyelidikan masih berlansung.

"Sampai saat ini masih dalam pengembangan, kita sama-sama kita tunggu arahnya ke mana," kata dia.

Kematian Pendeta Yeremia pada September lalu dengan luka tembak di tubuhnya menimbulkan polemik karena adanya perbedaan pendapat antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan pihak TNI. 

KKB menuding TNI yang telah membuat Yeremia meninggal dengan luka tembak di tubuhnya sedangkan TNI justru menyebut KKB yang bertanggungjawab di balik kejadian tersebut.