Banggakan Stabilitas Perekonomian Nasional, Jokowi Ungkap 96 Negara Masih Jadi Pasien IMF
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Twitter Sektretariat Kabinet)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan situasi global masih dilanda kesulitan dan ketidakpastian dampak pandemi COVID-19.

Menurut kepala negara, perekonomian dunia belum tampak tumbuh kembali, antara lain terbukti dengan fakta bahwa 96 negara menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

"Dulu tahun 1997-1998 enggak ada 10 negara yang jadi pasien IMF, itu goncang semuanya, yang pemerintah kita ambruk saat itu. Sekarang ini 96 negara jadi pasien IMF," ujarnya saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu 15 Juli, disitat Antara.

Jokowi pun mengingatkan masyarakat Indonesia patut bersyukur terkait stabilitas ekonomi nasional. Dia menjelaskan, Indonesia saat ini berada di posisi yang relatif normal, ditilik dari pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2022 dan 5,03 persen pada kuartal I 2023.

"Kalau kondisi ini bisa kita pertahankan, kita akan jadi yang terbaik di seluruh dunia. Kalau di G20 kita terbaik sekarang ini," katanya.

Jokowi juga menuturkan pencapaian baik dalam hal pengendalian inflasi, yang berada di level 5,9 persen pada 2022 dan semakin bisa dikendalikan menjadi 3,5 persen pada Juni 2023.

Menurutnya, tingkat inflasi naik di nyaris semua negara lain, bahkan ia menyebut di Eropa hal itu terlihat dengan lonjakan kenaikan harga gas yang mencapai 700 persen.

"Kita (harga) naik BBM 10 persen, 20 persen, demonya tiga bulan. Ini naiknya 700 persen bayangkan, setiap hari demo enggak ada habisnya berapa tahun," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Jokowi menegaskan akan tetap fokus bekerja sebagai kepala negara meski telah memasuki tahun politik agar Indonesia tidak masuk kategori buruk di tengah ketidakpastian global.

"Saya enggak mau, saya dibawa ke sana ke sini. Kita saat ini masih dalam posisi bekerja, fokus agar negara kita tidak masuk ke dalam kategori-kategori yang tidak baik," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengapresiasi pernyataan Ketua Umum ABJ Michael Umbas bahwa kelompok relawan itu tidak tergesa-gesa dan tetap tenang tanpa terbawa arus di tengah tahun politik menyongsong Pemilu 2024.

"ABJ tidak grasa grusu, masih tenang, tidak terbawa arus ke sana ke sini, dan masih bekerja di bidangnya masing-masing. Itu juga yang saya lakukan," kata Jokowi.

Ketua ABJ Michael Umbas menambahkan, seluruh relawan di organisasi tersebut sepakat bahwa mereka akan konsisten mengawal Jokowi hingga akhir.

"Semua teman-teman sudah sepakat hasil keputusan Rakernas ini kami akan konsisten jalankan untuk setia mengawal Jokowi hingga akhir dan tetap satu komando Jokowi," ujar Michael.