Lebih Banyak dari Krismon 1998, Jokowi Sebut 96 Negara Jadi Pasien IMF
Presiden Jokowi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa ekonimi dunia saat ini masih sulit. Bahkan, kata dia, negara yang menjadi pasien Dana Moneter Internasional atau IMF mencapai 96 persen.

Kata Jokowi, informasi ini didapatkan langsung dari Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgirva saat berkunjung di Jepang beberapa waktu lalu.

“Saat di Jepang, di Hiroshima di G7 saya bertemu dengan managing director IMF beliau sampaikan yang menjadi pasien IMF sudah 96 negara, 96 negara,” tuturnya dalam acara Rakornas Pengwasan Intern (Wasin) 2023 di Kantor BPKP, Jakarta Timur, Rabu, 14 Juni.

Jokowi pun membandingkan situasi ini dengan krisis pada tahun 1998. Kata dia, pada saat itu pasien IMP tidak sebanyak saat ini.

“Dulu 98 berapa sih? 10 aja enggak ada udah geger semuanya. (Sekarang) 96 negara ini. Menunjukkan situasi dunia sekarang ini betul-betul pada sotuasi yang sulit,” tegasnya.

Bahkan, sambung Jokowi, dalam beberapa minggu yang lalu juga diberitakan situasi yang dialami Eropa. Kata dia, negara tersebut sudah mesuk ke ambang resesi ekonomi.

“Mungkin 1-2 minggu kemarin kita baca di Eropa secara teknikal sudah masuk resesi. Informasi yang jelek-jelek seperti itu,” jelasnya.

Karena itu, Jokowi memerintahkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) secara detail.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan semua jajarannya untuk membelanjakan anggaran pada sektor yang produktif.

“Maka setiap rupiah yang kita belanjakan dari APBN, APBD semua harus produktif. Karena cari uang sulit entah itu lewat pajak, PNBP, loyalti, dividen tidak mudah. Sekarang ini tidak mudah,” ucapnya.