JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko, menghadiri Wisuda Universitas Terbuka (UT) dan mengajak ribuan lulusan untuk meluruskan stigma yang tidak adil terhadap universitas ini. Moeldoko menegaskan bahwa persepsi negatif tentang UT sebagai perguruan tinggi kelas rendahan yang tidak bermutu harus dikoreksi.
Dalam acara Wisuda Universitas Terbuka Periode II Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung di Universitas Terbukan Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, pada hari Selasa 11 Juli, Dr. Moeldoko, yang juga merupakan lulusan Program Studi Ilmu Pemerintahan UT dan Ketua Ikatan Alumni (IKA) UT periode 2019-2024, menyampaikan pesan penting kepada para wisudawan/wati.
Harus Buktikan
Moeldoko menyatakan bahwa untuk mengubah pandangan negatif terhadap UT, para lulusan harus membuktikan kualitas dan kontribusinya dengan melakukan perubahan yang signifikan. Ia mengungkapkan "Resep Kepemimpinan 3M" dalam bukunya, M-Leadership, yaitu "Move (bergerak), Motivate (memotivasi), Make Different (membuat perbedaan)". Menurutnya, langkah berani untuk melakukan tindakan adalah kunci dalam membangun motivasi dan mengubah persepsi masyarakat.
Dr. Moeldoko mencontohkan pengalaman pribadinya dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai posisi yang ia raih sekarang. Ia mendorong para lulusan UT untuk tidak takut untuk mengambil inisiatif dan bergerak maju, serta membangun motivasi diri mereka. Hal ini akan membantu mereka untuk membuat perbedaan yang positif dan memperoleh pengakuan yang pantas.
BACA JUGA:
Wisuda UT kali ini melibatkan 1.716 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari diploma, sarjana S1, hingga pascasarjana, yang berasal dari berbagai daerah.
Acara ini bertema "Bangkit Bergerak Bersama UT PTN BH" dan menampilkan Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI, sebagai wisudawan kehormatan yang lulus S1 dari Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP).
Penganugerahan gelar kehormatan ini diharapkan Moeldoko dapat memberikan inspirasi dan mengubah persepsi negatif terhadap UT.
