YOGYAKARTA - Pemerintah Belanda memulangkan ratusan artefak berharga milik Indonesia. Benda bersejarah tersebut merupakan hasil rampasan Belanda saat menduduki Indonesia di masa kolonial. Lantas apa saja artefak budaya yang dikembalikan Belanda?
Pengembalian benda bersejarah milik nenek moyang bangsa Indonesia tersebut disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat. Penyerahan ratusan artefak oleh Belanda tersebut diterima secara simbolis oleh Hilmar Farid Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di negeri kincir angin.
“Kami sangat senang. Ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi kami, Indonesia, dan Belanda. Dan hubungan keduanya," kata Hilmar Farid.
Direktorat Kebudayaan telah membentuk tim untuk mendata daftar benda bersejarah dan merancang proses pemulangan artefak penting tersebut ke Indonesia. Apa saja artefak budaya yang dikembalikan Belanda?
Benda Bersejarah yang Dikembalikan Belanda
Pemerintah Belanda memutuskan untuk mengembalikan harta warisan budaya milik Indonesia yang dijarah pada masa lampau. Kebijakan pemulangan artefak tersebut dilakukan atas saran komite Belanda yang dibentuk pada tahun 2022.
Benda-benda berharga yang dikembalikan oleh Belanda ke tanah air terdiri dari berbagai macam, mulai dari perhiasan berharga hingga ukiran candi abad ke-13. Berikut ini benda bersejarah yang akan rumah asalnya dan mengisi museum di Indonesia.
- Benda Seni Bali Pita Maha: sebanyak 132 koleksi benda seni Bali Pita Maha terdiri dari ukiran kayu, lukisan, benda-benda perak, dan tekstil karya maestro seniman kelompok seni Pita Maha.
- Patung Kerajaan Singasari: empat patung Singasari abad ke-13 M yang berada di Museum Volkenkunde, Leiden, berasal dari Candi Singasari, yang terdiri dari arca Durga, Ganesha, Nandishvara, dan Mahakala.
- Pusaka Kerajaan lombok: benda pusaka dari Kerajaan Lombok berupa objek dari Puri Cakranegara yang sebelumnya disimpan di Tropenmuseum.
- Keris Puputan Klungkung: keris Puputan dari kerajaan Klungkung telah lama disimpan di Museum Volkenkunde, Leiden.
Demikianlah ulasan artefak budaya yang dikembalikan Belanda ke Indonesia. Hilmar Farid mengatakan bahwa Indonesia tidak hanya mendapat kembali harta karun berharga, namun lebih dari itu. Artefak tersebut menjadi barang yang hilang dalam narasi sejarah dan memainkan peran simbolis budaya.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.