Bagikan:

JAKARTA - Enam orang tewas dan satu terluka dalam serangan pisau di luar taman kanak-kanak di China selatan, menurut polisi Kota Lianjiang dan media Pemerintah China.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 7:40 pagi waktu setempat pada Hari Senin di Kota Hengshan, Lianjiang, Provinsi Guangdong, kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti merlansir CNN 10 Juli.

Media pemerintah Global Times mengatakan, penyerang telah menggunakan pisau dan polisi masih mengkonfirmasi identitas korban. Mengutip saksi mata, dikatakan korban termasuk satu guru, dua orang tua dan tiga anak.

Polisi tengah menyelidiki penyerangan tersebut, sementara seorang tersangka yang diketahui pria bermarga Wu dengan usia sekitar 25 tahun, ditangkap pada pukul 8 pagi.

Meskipun kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di China, karena undang-undang senjata yang ketat dan keamanan yang ketat, insiden penikaman selama beberapa tahun terakhir telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan sekolah.

Peristiwa terbaru memicu perdebatan emosional di platform media sosial Weibo, menjadi diskusi paling banyak dibahas dengan 290 juta penayangan.

Beberapa pengguna media sosial menyerukan agar tersangka menghadapi hukuman mati.

"Sungguh keterlaluan melakukan ini kepada anak-anak yang tidak memiliki kekuatan sama sekali. Berapa banyak keluarga yang akan dihancurkan oleh ini... Saya mendukung hukuman mati," kata seorang pengguna Weibo, seperti melansir Reuters.

Pengguna lain mempertanyakan keamanan di sekolah, terutama setelah serangan serupa sebelumnya.

"Mengapa kasus seperti itu masih terus muncul?"

Pada Agustus tahun lalu, tiga orang tewas dan enam lainnya luka-luka dalam penusukan di taman kanak-kanak di provinsi selatan Jiangxi. Sebelumnya di tahun 2021, seorang pria membunuh dua anak dan melukai 16 lainnya di sebuah taman kanak-kanak di wilayah barat daya Guangxi.

Serangan terhadap anak-anak juga menyoroti kesehatan mental, yang seringkali luput dari perhatian karena stigma budaya yang melekat pada penyakit mental.

Pada 2017, seorang pria berusia 22 tahun meledakkan alat peledak di luar taman kanak-kanak di Provinsi Jiangsu, menewaskan dirinya sendiri dan beberapa orang lainnya, serta melukai puluhan orang. Pria itu memiliki kelainan saraf dan menuliskan kata-kata kematian di dinding rumahnya, menurut media pemerintah.