Bagikan:

KALBAR - Keterbatasan transportasi dan jarak tempuh membuat seorang warga yang sakit di daerah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia harus dipikul tandu ke klinik atau tempat perawatan kesehatan.

Warga sakit itu dibantu Prajurit TNI Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonarmed 16/TK dari rumahnya di Desa Semanget, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Evakuasi dilakukan menggunakan tandu dengan menempuh perjalanan sekitar tiga kilometer," kata Komandan Kompi (Danki) SSK III Balai Karangan Kapten Arm Ervin Panji Gamaputera di Entikong, Sanggau, Kalbar, Jumat 7 Juli, disitat Antara.

Ervin menceritakan, seorang warga yang dievakuasi tersebut diduga mengalami pembekuan darah di otak sehingga memerlukan penanganan medis.

Menurut dia, jarak tempuh dan keterbatasan transportasi menjadi salah satu kendala dalam proses evakuasi, sehingga prajurit Satgas Pamtas membantu warga dalam proses evakuasi tersebut.

Untuk sampai ke tempat penanganan kesehatan, lanjut Ervin, petugas harus menempuh perjalanan sejauh 3 kilometer.

Ervin bilang, saat ini warga itu dalam penanganan tenaga kesehatan daerah setempat. "Kami terus berupaya hadir di tengah masyarakat membantu meringankan kesulitan masyarakat perbatasan," imbuhnya.

Dia berharap, Satgas Pamtas dapat selalu dekat di hati masyarakat dalam mewujudkan kemanunggalan TNI bersama rakyat.

"Perlu kepedulian dan kepekaan di tengah masyarakat, untuk selalu berbuat baik dan dekat dengan masyarakat," kata Ervin.

Dia juga mengajak masyarakat perbatasan untuk terus saling menolong dalam setiap kesusahan, memiliki jiwa sosial, serta meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan.

"Kami selalu siap mana kala masyarakat memerlukan bantuan kami, karena kami tahu bersama kondisi di perbatasan tidak seperti di perkotaan terutama terkait sarana dan prasarana," tandasnya.