Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah menemukan empat solusi yang bakal dikerjakan untuk memebenahi kekurangan Jakarta International Stadium (JIS) yang belum memenuhi standar FIFA sebagai venue Piala Dunia U-17 pada November mendatang.

Hal ini berdasarkan peninjauan yang dilakukan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono beserta jajarannya.

Secara umum, pemerintah menemukan sejumlah masalah yang bakal diperbaiki pada infrastruktur JIS. Di antaranya rumput lapangan pertandingan yang belum sesuai standar FIFA, akses yang belum memadai, akses parkir kendaraan yang masih minim, dan pintu masuk pemain.

1. Rumput di lapangan

Basuki menuturkan, rumput di lapangan sepak bola JIS ternyata tidak sesuai standar untuk venue Piala Dunia U-17.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasng rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," kata Basuki di JIS, Jakarta Utara, Selasa, 4 Juli.

Berdasarkan pengamatan ahli agronomi, rumput hybrid yang ditanam pada karpet sintesis di JIS berjenis Japonica. Namun, ternyata metode pemasangan rumput ini membuat air sulit menembus tanah di bawahnya.

Belum lagi, sinar matahari yang terkena rumput tak merata. Karena itu, cara pembenahan pertama adalah memindahkan rumput dari lapangan golf.

"Yang bisa dilakukan adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi salah satunya dari golf. Kalau enggak, bisa kita gantikan secara soding jadi kayak tehel. Itu solusi paling dekat karena untuk 3 bulan. Kalau jangka panjang, ganti rumput," jelas Chairman PT Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim.

Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara. (Antara)

2. Akses stadion

Akses menuju kawasan JIS menjadi salah satu yang dikeluhkan pengunjung stadion tersebut. Rencananya, akan ada akses off ramp tol Harbour yang berada di dekat gerbang masuk JIS bagian timur.

Kemudian, bakal dibangun juga jembatan penyeberangan orang (JPO) yang membentang dari kawasan Ancol timur ke JIS untuk pengunjung yang memarkirkan kendaraan pribadinya di Ancol. Di satu sisi, pemerintah juga mengebut pembangunan stasiun KRL Commuter Line JIS.

"Jadi akan kita bangunkan jembatan supaya lebih cepat. Kemudian untuk stasiun kereta api akan dibawa ke sini. Ramp-nya untuk tol, Jasa Marga kita akan percepat, selesai, agar bisa jadi akses lagi," urai Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

3. Kantong parkir

Pemprov DKI Jakarta berencana menambahkan beberapa kantong parkir bagi pengunjung JIS. Mengingat, stadion bertaraf internasional ini dapat menampung 82 ribu penonton. Namun, kapasitas parkir yang tersedia hanya bisa menampung 1.200 kendaraan bermotor, baik roda, roda empat dan bus.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menuturkan, salah satu lokasi yang bakal diubah menjadi tempat parkir pengunjung JIS adalah lahan pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang berada di sisi barat JIS.

"Nanti di depan sini diperuntukan untuk ITF itu akan full menjadi lokasi parkir. Jadi akan ada tambahan lokasi parkir," ungkap Syafrin.

Selain lahan ITF, terdapat beberapa lokasi yang juga disulap menjadi kantong parkir JIS. Di antaranya adalah lahan bekas permukiman Kampung Bambu yang menampung 5.000 kendaraan.

Tambahan lokasi parkir JIS yang juga bakal disiapkan berada di kawasan Ancol timur dengan kapasitas 1.000 kendaraan roda empat atau lebih.

4. Akses masuk pemain

Kekurangan JIS lainnya ada pada akses masuk untuk bus pemain sepak bola ke stadion. Ternyata, akses gerbang yang diperuntukkan bus pemain tak bisa memuat bus untuk masuk ke dalam stadion. Gerbang ini nantinya akan diperbaiki agar bus pemain bisa masuk.

"Kondisi sekarang, bus tidak bisa masuk sini karena di sana ada pintu tiket yang nanti harus dilebarkan atau dibongkar supaya bus bisa masuk," urai Basuki.