PBB Sebut Pasar Kokain Berkembang Pesat, Rekor Produksi Tertinggi Tahun 2021
Tanaman opium di Afghanistan. (Wikimedia Commons/davric)

Bagikan:

JAKARTA - Permintaan dan pasokan kokain meningkat pesat di seluruh dunia, sementara perdagangan metamfetamin meluas di luar pasar yang sudah ada, termasuk di Afghanistan di mana obat tersebut sekarang diproduksi, menurut laporan PBB pada Hari Minggu.

Budidaya semak koka dan total produksi kokain mencapai rekor tertinggi pada tahun 2021, tahun terakhir yang datanya tersedia. Sementara, jumlah pengguna kokain global diperkirakan mencapai 22 juta orang di tahun yang sama dan terus bertambah, kata Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) dalam Laporan Narkoba Dunia tahunannya.

Namun, penyitaan kokain tumbuh lebih cepat daripada produksi, sehingga total pasokan sampai batas tertentu, kata laporan itu. Batas atas dari perkiraan total pasokan lebih tinggi pada pertengahan tahun 2000-an dibanding saat ini.

"Dunia saat ini mengalami lonjakan pasokan dan permintaan kokain yang berkepanjangan, yang kini dirasakan di seluruh dunia dan kemungkinan akan memacu pengembangan pasar baru di luar batas-batas tradisional," kata laporan UNODC, melansir Reuters 26 Juni.

"Meskipun pasar kokain global terus terkonsentrasi di Amerika dan di Eropa Barat dan Tengah (dengan prevalensi yang sangat tinggi juga di Australia), secara relatif tampaknya pertumbuhan tercepat, meskipun dibangun di tingkat awal yang sangat rendah, terjadi di pasar negara berkembang yang ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa Tenggara," lanjut laporan itu.

Sementara hampir 90 persen dari metamfetamin yang disita di seluruh dunia berada di dua wilayah, Asia Timur dan Tenggara dan Amerika Utara, data penyitaan menunjukkan pasar-pasar tersebut stabil pada tingkat yang tinggi, sedangkan perdagangan meningkat di tempat lain, seperti Timur Tengah dan Afrika Barat, sebut laporan itu.

Laporan tersebut menambahkan, laporan dan penyitaan yang melibatkan metamfetamin yang diproduksi di Afghanistan menunjukkan, ekonomi narkoba ekonomi narkoba sedang berubah di negara itu, di mana 80 persen opium poppy ilegal di dunia, yang digunakan untuk membuat heroin, diproduksi.

"Masih ada pertanyaan mengenai hubungan antara pembuatan heroin dan metamfetamin secara ilegal (di Afghanistan), dan apakah kedua pasar tersebut akan berkembang secara paralel atau apakah yang satu akan menggantikan yang lain," tambahnya.