Bagikan:

JAKARTA - Polisi Turki menahan sedikitnya 50 orang pada Hari Minggu, setelah komunitas LGBT di Istanbul mengadakan pawai.

Polisi dengan perlengkapan anti huru-hara mencegah akses ke Istiklal Avenue, tempat tradisional untuk pawai Pride komunitas LGBT, serta Taksim Square di pusat kota pada Hari Minggu. Jalan-jalan di sekitarnya diblokade dan transportasi umum di daerah tersebut dihentikan.

Sore harinya, ratusan orang yang membawa bendera pelangi dan bendera transgender berkumpul di Taman Mistik di distrik Sisli.

Mereka meneriakkan slogan-slogan, sementara panitia membacakan pernyataan untuk menandai pekan Pride. Sebuah bendera pelangi besar digantung di tempat parkir bertingkat di dekatnya.

Sekelompok orang yang membawa bendera pelangi berbaris di jalan-jalan di Distrik Sisli, sebelum panitia meminta mereka untuk membubarkan diri.

Polisi menahan lebih dari 50 orang setelah pawai tersebut, kata penyelenggara. Kantor Amnesty International di Turki mengatakan, setidaknya satu orang mengalami luka di bagian kepala saat ditahan oleh polisi.

Pihak Penyelenggara mengatakan, komunitas mereka telah menjadi target Pemerintahan Presiden Erdogan.

"Kami tidak menerima kebijakan kebencian dan penyangkalan ini," kata Istanbul LGBTI+ Pride Week dalam pernyataan mereka, melansir Reuters 26 Juni.

Sementara itu, Gubernur Istanbul Davut Gul mengatakan di Twitter bulan ini, aktivitas apapun yang mengancam struktur keluarga tradisional tidak akan diizinkan.

Terpisah di kota pesisir Izmir, kota terbesar ketiga di Turki, polisi menahan sedikitnya 44 orang pada Hari Minggu setelah pihak berwenang melarang pawai Pride, kata Istanbul LGBTI+ Pride Week.

Diketahui, pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Partai AK telah mengambil sikap tegas terhadap kebebasan LGBTQ+.

Berbicara setelah kemenangannya dalam pemilihan umum bulan lalu, Presiden Erdogan menuduh partai-partai oposisi sebagai "pro-LGBT".

Homoseksualitas bukanlah sebuah kejahatan di Turki, namun permusuhan terhadap hal tersebut tersebar luas dan tindakan keras polisi terhadap parade Pride telah menjadi lebih keras selama beberapa tahun terakhir.