Bagikan:

JAKARTA - Pada Oktober 2022, Pemerintah Rusia mengungkapkan keresahannya terkait rencana Ukraina yang diklaim akan menggunakan 'bom kotor', yakni bom berbahan peledak konvensional yang dicampur bahan radioaktif

Kini tuduhan tersebut mencuat lagi, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 24 Juni, Ukraina kembali menegaskan bantahannya atas tuduhan Rusia bahwa Kiev sedang berupaya menciptakan "bom kotor".

"Ini lagi-lagi adalah propaganda Rusia, mencoba mengarang cerita tentang 'bom kotor'. Saya ulangi bahwa Ukraina tidak pernah memiliki, tidak memiliki, dan tidak berencana mendapatkan 'bom kotor'," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter pada Jumat, 23 Juni.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa ketika Rusia pertama kali mengungkapkan tudingan tersebut tahun lalu, Ukraina telah memberikan akses penuh kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)--yang kemudian menyanggah klaim tersebut.

Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin sebelumnya mengklaim bahwa mereka menerima informasi tentang kemungkinan Ukraina mengerjakan pembuatan 'bom nuklir kotor'. Ia menyerukan IAEA dan Uni Eropa untuk menindaklanjuti tindakan Ukraina.

Rusia membuat klaim serupa Oktober tahun lalu dan memperingatkan negara-negara Barat tentang dugaan rencana Ukraina untuk menggunakan bom yang menggabungkan bahan peledak konvensional, seperti dinamit, dengan bahan radioaktif di wilayahnya sendiri untuk kemudian menyalahkan Moskow.

Barat telah menolak tuduhan tersebut dan menegaskan kembali dukungannya untuk Ukraina, dalam perangnya melawan Rusia.

"Negara kami memperjelas bahwa kami semua menolak tuduhan palsu Rusia bahwa Ukraina (sedang) bersiap untuk menggunakan 'bom kotor' di wilayahnya sendiri," pungkas menteri luar negeri Prancis, Inggris, dan AS dalam pernyataan bersama tahun lalu.